Sebagian warga Sidrap, Sulawesi Selatan, memilih tidak ke luar rumah setelah beredar imbauan di media sosial agar berdiam diri di rumah selama 3 hari pada 10-12 April. Namun imbauan itu dipastikan bukan resmi dari pemerintah.
"Iya, ada yang mempraktikkan, meskipun yang beredar itu hoax. Imbauan pemerintah yang sebenarnya sesuai dengan protokol, mulai physical distancing, membatasi keluar rumah, rutin cuci tangan, dan lain-lain, namun sebenarnya bagus karena banyak yang berdiam diri di rumah meskipun itu bukan pengumuman resmi dari pemerintah," kata jubir penanganan COVID-19 Sidrap, Ishak Kenre, Jumat (10/4/2020).
Ishak juga menyampaikan perkembangan terkait 48 ODP yang mengikuti rapid test. Mereka semua dinyatakan negatif terinfeksi virus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, hasil rapid test mereka semuanya negatif. Ini menjadi kabar baik bagi kita," ujar dia.
Pesan Khusus Presiden Jokowi Menghadapi Masa Berat Pandemi Corona:
Sementara itu, wakil ketua tim penanganan COVID-19 Sidrap Letkol (Inf) JP Situmorang mengatakan saat ini pihaknya mengawasi kurang-lebih 1.500 warga Sidrap yang telah pulang kampung. Mereka berasal dari berbagai daerah.
"Warga Sidrap yang merantau dari Malaysia, Kalimantan, hingga Jakarta. Kami punya data sudah 1.500 yang berada di Sidrap, ini dipantau terus oleh pihak desa dan kelurahan dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dan diimbau melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ujar JP Situmorang.