.webp)
Sultan Syaifullah Ahmad (32), pemuda asal Desa Nepo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), menyerahkan vila miliknya untuk dimanfaatkan sebagai tempat karantina orang dalam pemantauan (ODP) Corona (COVID-19). Vila itu diserahkan kepada pemerintah desa setempat untuk dialihfungsikan selama pandemi Corona.
"Kita selaku masyarakat harus peduli terhadap bencana. Wabah virus Corona termasuk bencana. Kita harus membantu saudara kita yang mengidap penyakit ini," ujarnya kepada wartawan, Kamis (9/4/2020).
Vila berukuran 16x12 meter itu berada di tengah area perkebunan kelapa seluas lebih-kurang 1.000 meter persegi. Lokasinya berbatasan dengan pinggir pantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vila itu berjarak sekitar 2 kilometer dari permukiman warga. Sultan mengatakan vilanya mampu menampung sedikitnya 20 orang.
"Jadi memang ke depan vila ini akan dimanfaatkan sebagai tempat karantina orang sakit, mau kita jadikan sebagai rumah sakit herbal, karena belum ada respons dari pemerintah, makanya kita adakan swadaya untuk mengubah vila ini jadi rumah karantina ODP," kata pria yang merupakan tabib ini.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kecamatan Wonomulyo, Samiaji, mengaku mengapresiasi tindakan Sultan. Dia berharap perbuatan Sultan dapat menginspirasi warga desa lainnya.
"Pertama-tama saya sangat mengapresiasi kegiatan warga Desa Nepo bersama aparat desa, yang mana telah menyediakan vila sebagai rumah singgah untuk warganya yang akan tiba dari luar daerah. Selaku ketua tim, saya berharap desa-desa lainnya juga melakukan kegiatan serupa," tutur Samiaji.
Pemerintah desa setempat mencatat ada sedikitnya 19 warga di daerah ini, baik perantau maupun mahasiswa, yang akan pulang ke kampung di tengah wabah virus Corona. Selama menjalani masa karantina mandiri, segala kebutuhan warga, khususnya menyangkut makanan, akan dipenuhi pemerintah berswadaya dengan warga setempat.
