Rabu, GAM Serahkan Senjata Tahap Akhir
Senin, 12 Des 2005 22:33 WIB
Banda Aceh - Gerakan Aceh Merdeka (GAM) akan menyerahkan seluruh persenjataan miliknya pada tahap keempat kepada Aceh Monitoring Mission (AMM) pada Rabu sampai Sabtu pekan ini. Penyerahan senjata ini, merupakan penyerahan senjata tahap akhir yang dimiliki GAM. Hal ini merupakan tahapan akhir dari proses i>decomisioning sesuai dengan nota kesepahaman (MoU) perjanjian damai RI-GAM. Penyerahan akan dilakukan di Kutacane dan Aceh Tenggara. "Kami berharap akan mengadakan upacara terakhir untuk penyerahan senjata ini pada 21 Desember nanti," ujar Ketua AMM, Pieter Feith pada wartawan, usai mengadakan pertemuan tetutup Komisi Pengaturan Keamanan (COSA) AMM, di Pendopo Gubernur Provinsi NAD, Senin (12/12/2005). Direncanakan, upacara penyerahan senjata tersebut akan dilakukan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. "Di lokasi itu kita mengadakan penyerahan senjata tahap pertama 15 September lalu, dan mungkin ini akan dijadikan sebagai suatu simbolik untuk kembali ke lokasi awal dimana kita memulai proses perlucutan senjata GAM," tambahnya. Dalam pertemuan pertemuan yang membahas proses penyerahan senjata tahap akhir ini, terlihat Irwandi Yusuf dari perwakilan GAM, dan pihak Indonesia diwakili Mayjen TNI Bambang Darmono dan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Supiadin AS. Sejak peyerahan senjata tahap pertama, hingga tahap ketiga 21 November lalu, pihak GAM telah menyerahkan 856 pucuk senjata. Dari jumlah itu, AMM hanya menerima 698 pucuk dan sisanya sebanyak 158 pucuk, didiskualifikasi. Sementara itu, pihak Indonesia masih mempersoalkan 67 pucuk senjata yang diserahkan GAM. Dari jumlah yang diserahkan, Indonesia hanya mau menerima 631 pucuk, dari total 840 pucuk, sesuai MoU. Menanggapi hal ini, Irwandi Yusuf menyebutkan, AMM yang nantinya menentukan berapa pucuk senjata lagi yang harus diserahkan GAM. "Apa 209 pucuk atau 309 pucuk senjata lagi, itu semua AMM yang tentukan, kita akan melaksanakan perintah mereka," terangnya. Penarikan PasukanSementara itu, Pieter Feith juga menginformasikan, pihak Indonesia juga akan melakukan penarikan pasukan tahap akhir. Penarikan pasukan non organik TNI/Polri akan dilakukan pada 20, 27 dan 29 Desember 2005 mendatang. "Untuk pasukan TNI, Kamis (15/12/2005) sudah mendapat detail soal keberangkatannya. Sedangkan mengenai pasukan Polri, kami masih menunggu. Tapi perlu ditekankan disini, kami sangat menghargai komitmen dari pemerintah Indonesia dengan diberikannya detail dan keterangan lengkap mengenai perelokasian tahap keempat," katanya. Selain itu, Pieter juga mengatakan, AMM juga masih menunggu konfirmasi dari para petinggi GAM mengenai pendafaran mantan anggota GAM kepada pemerintah Indonesia.
(ddn/)