.webp)
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengatakan belum berencana menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menahan laju penyebaran virus Corona (COVID-19). Taufan masih mengkaji PSBB di Parepare karena melihat belum ada warganya yang terjangkit COVID-19.
"Tentu banyak kriteria untuk penerapan PSBB ini, dan perlu kajian yang mendasar, karena sampai saat ini alhamdulillah belum ada masyarakat kami yang terjangkit," kata Taufan, Rabu (8/4/2020).
Meski demikian, Parepare saat ini menjadi wilayah transit warga dari berbagai daerah. Salah satunya melalui Pelabuhan Nusantara yang merupakan pelabuhan terbesar kedua di Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah pelabuhan Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali lagi, Parepare merupakan wilayah transit, ada kekhawatiran akan adanya penyebaran virus Corona, sehingga kami masih perlu adanya kajian untuk menerapkan hal ini," jelas Taufan.
Sementara itu Kapolres Parepare, AKBP Budi Susanto menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkot dan Dandim 1405/Mallusetasi terkait wacana PSBB.
Apa Saja yang Dilarang dan Tidak Selama PSBB?:
"Sebenarnya PSBB ini kita sudah dilakukan, hanya regulasinya belum turun apakah akan diperluas atau bagaimana. Kami terus berkoordinasi dengan Pemkot dan Dandim juga, tergantung dari kebijakan pusat kami ikut pusat saja," ungkap AKBP Budi.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan belum mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meski saat ini tercatat 112 orang di Sulsel positif virus Corona. Alasannya, Sulsel merupakan wilayah penyangga pangan nasional yang menyuplai beras ke 27 provinsi.
"Kan ini bukan hanya masalah COVID-19, tapi ini masalah pangan, jangan kita anggap enteng, Sulawesi Selatan itu menyuplai 27 provinsi di Indonesia, itu baru beras saja. Jadi banyak yang bertumpu ke Sulawesi Selatan, oleh kerana serta merta untuk melakukan yang namanya PSBB," kata Nurdin dalam keterangannya melalui konferensi video di Makassar, Selasa (7/4).
