Pemerintah Datangkan Alat Buatan Swiss, Bisa Tes Corona 10 Ribu/Hari

Pemerintah Datangkan Alat Buatan Swiss, Bisa Tes Corona 10 Ribu/Hari

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 08 Apr 2020 12:40 WIB
Direktur Pemberitaan MNC Grup Arya Mahendra Sinulingga
Arya Sinulingga (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta -

Pemerintah kembali mendatangkan alat untuk mengetes virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Kali ini alat tersebut didatangkan dari Swiss.

Sejak kasus positif Corona pertama diumumkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memerintahkan jajarannya untuk mencari logistik terkait Corona. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kementerian BUMN yang fokus mencari alat untuk mengecek seberapa banyak jumlah kasus positif di Indonesia.

"Sekitar sebulan yang lalu, atas inisiatif pak Erick Thohir setelah ada petunjuk dari pak Jokowi untuk mencarikan alat yang memang jadi kebutuhan kita semua dan kebutuhan bagi proses mengetahui bagaimana Corona ini terjadi di Indonesia, apakah orang tersebut positif atau negatif terkena Corona," kata Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BNPB pada Rabu (8/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya mengatakan Indonesia memang sudah mendatangkan alat untuk rapid test Corona. Namun hasil rapid test tidak bisa menjadi rujukan sebab harus dites ulang dengan PCR.

Kekurangan alat ini menjadi perhatian Kementerian BUMN. Karena itu, Kementerian BUMN menjajaki kerja sama dengan laboratorium di Swiss untuk mendatangkan alat tes Corona ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Sekitar 3 minggu lalu kita sudah berhasil bernegosiasi dengan laboratorium di Eropa yaitu Swiss, yaitu Roche dan berhasil beli alat, kemarin sudah datang ke Indonesia sekitar hari Sabtu lalu. Kalau sudah terinstall semua, Alat tersebut satu hari bisa capai 8-10 ribu kita bisa mengetahui hasil tesnya," sambungya." ujarnya.

Alat Tes PCR dari Swiss Tiba, Mampu Uji 10 Ribu Spesimen/Hari:

Arya pun menjelaskan detail alat baru yang didatangkan dari Swiss tersebut. Jika alat tersebut bisa melakukan pemeriksaan Corona 10 ribu per hari, Indonesia akan mampu melakukan tes Corona 300 ribu orang dalam sebulan.

"Detailnya adalah dua buah magnipicture 96, ini adalah automatic RNA untuk ekstrator. Biasanya di Indonesia ada yang manual dan matic, nah ini kita hadirkan dua buah yang untuk tes RNA (kapasitasnya) bisa 1000 per hari. Kemudian kita menyiapkan ada 18 buah namanya light cycle untuk detector PCR kapasitasnya capai 500 ribu tes per hari. Kalau sudah terinstall semua, Alat tersebut satu hari bisa capai 8-10 ribu kita bisa mengetahui hasil tesnya. Kalau gini, dalam sebulan kita bisa capai hampir 300 ribu orang yang sudah di tes sehingga bisa mengejar dengan PCR untuk memastikan apakah orang tersebut positif Corona atau tidak," jelasnya.

Menurut Arya, alat tersebut salah satunya sudah terpasang di RS rujukan Corona di Jakarta. Dia mengatakan alat tersebut akan didistribusikan ke sejumlah provinsi di Indonesia secepatnya.

"Alat ini sudah hadir di Indonesia, sudah di Set-up. kita sudah mulai diinstal di salah satu RS Jakarta. Semua alat ini disebar di beberapa provinsi, ada di Jakarta, Jabar, Jatim, Bali, Lampung, Sumsel, Sumbar, Kaltim, Sulsel dan di Papua. Ini akan kita sebar,"jelasnya.

"2 minggu kalau sudah sampai ditempat, diharapkan RS sudah punya tempat namanya negative pressure maka lab pun bisa digunakan. Banyak item-item yang bisa disesuaikan kriterianya, apalagi lab virus seperti ini disesuaikan dengan standar Kemenkes," sambungnya.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads