Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi para tenaga medis yang telah difasilitasi Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk menginap alias tinggal sementara di Hotel Prama Grand Preanger Bandung. Bersama Ketua Jabar Bergerak, Atalia Praratya, Ridwan Kamil memberikan motivasi kepada puluhan tenaga medis yang kebetulan sedang senam pagi di halaman hotel bintang lima ini.
Diketahui, para tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan kru rumah sakit lainnya yang telah merawat pasien Covid-19, telah tinggal di hotel sejak minggu lalu.
"Kami akan terus memberikan support moral kepada tenaga medis ini. Kami juga sedang mencari APD (Alat Pelindung Diri) ke berbagai negara untuk pengamanan diri mereka," ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kunjungan tersebut, Kang Emil mengecek beberapa kamar yang ditempati para tenaga medis. Total tenaga medis yang berasal dari rumah sakit Hasan Sadikin Bandung ini sementara berjumlah 73 orang. Terdiri dari 20 perawat, 2 dokter, 3 supir, 2 cleaning service dan 4 petugas administrasi. Sementara untuk fasilitas kamar telah disiapkan sejumlah 200 kamar, namun baru ada 23 kamar yang terisi.
"Jadi Jabar memfasilitasi hotel bintang lima untuk para tenaga medis dokter dan perawat dan sudah dipakai sejak minggu lalu jadi bukan persiapan lagi tapi saya hanya mengecek kondisi mereka," ujarnya.
Kang Emil menambahkan, Pemda Provinsi Jabar akan terus memaksimalkan hotel di Bandung Raya untuk para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Hal ini agar para tenaga medis bisa nyaman khususnya bagi yang kesulitan pulang ke rumah sehingga dapat bekerja maksimal. Selain itu, mereka juga dapat menggunakan seluruh fasilitas di hotel.
"Di Bandung Raya banyak sekali hotel kami akan maksimalkan supaya tenaga medis nyaman. Hotel Banana Inn di Setiabudi juga sedang kami jajaki sehingga tenaga medis yang kesulitan pulang atau yang ingin fokus bisa difasilitasi," ungkapnya.
Menurut Kang Emil, tenaga medis merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sehingga harus diberikan perhatian maksimal.
"Kami juga sebagai pengambil keputusan bertugas memberikan perawatan, intensifikasi pengetesan Covid-19, edukasi tentang mudik dan physical distancing, itu yang paling sulit, serta urusan logistik," katanya.
Salah seorang tenaga medis Ali Sardjono mengungkapkan fasilitas menginap di hotel yang diberikan pemerintah ini sangat membantunya karena memberikan ketenangan. Ali mengaku, meski sudah dinyatakan negatif Covid-19, ada kekhawatiran bila pulang ke rumah bertemu keluarga dan tetangga karena telah merawat pasien positif Covid-19.
"Fasilitas ini sangat membantu kita, kita selama sudah memberikan pelayanan secara maksimal tapi kita juga ada kekhawatiran atau was-was kalau kita pulang ke rumah ketemu keluarga. Jadi dengan diberikan fasilitas penginapan ini kita akan lebih tenang memberikan pelayanan walaupun kita juga rindu ketemu keluarga," ujarnya.
Ali dan tenaga medis lainnya yang menginap di Hotel Grand Prama Preanger merupakan perawat dan dokter yang bertugas di ruang Kemuning RSHS. Mereka tetap bekerja sesuai jam dinas hanya saja tidak pulang ke rumah masing-masing untuk sementara waktu.
"Saya masuk mulai tanggal 5 April mungkin di sini sampai bulan Mei. Saya memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 sudah sejak Maret lalu dan kita bekerja sesuai jam dinas hanya pulangnya ke sini tidak ke rumah,"jelasnya.
Ali berharap pemerintah terus mendukung para tenaga medis yang menurutnya telah bekerja maksimal hingga dua kali lipat. Kepada masyarakat dia pun meminta untuk menghilangkan stigma dan menerima kehadiran tenaga medis di lingkungan tempat tinggalnya.
"Karena ada juga teman saya yang dijauhi di lingkungan rumahnya dan tidak diterima (di tempat) kos. Pemerintah harus memberikan edukasi ke masyarakat bahwa kita itu bukan membawa atau menularkan virus tapi kita bekerja untuk menyembuhkan orang yang terinfeksi Covid-19. Jadi kita sudah bekerja maksimal dan masyarakat juga harus tetap diam di rumah untuk kita jadi ada kerja sama," pungkasnya.
Wisma Puspitek di Tangsel Disulap Untuk Tempat Tenaga Medis Covid-19:
(akn/ega)