Akhirnya penantian panjang untuk mencari pengganti Sandiaga Uno di kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta terjawab sudah. Kini, kursi yang dibiarkan kosong hampir dua tahun itu diduduki oleh Ahmad Riza Patria.
Seperti diketahui, Sandiaga mundur dari kursi DKI-2 sebab ingin fokus pada Pilpres 2019. Kala itu, Sandiaga didapuk menjadi cawapres pendamping capres Prabowo Subianto.
Sandiaga secara resmi mundur dan membacakan pidato pengunduran diri di rapat paripurna DPRD DKI pada 27 Agustus 2018. Sandiaga memilih mundur karena ingin fokus maju dalam Pilpres 2019. Sebenarnya, saat itu Sandiaga bisa mengambil cuti tanpa mengundurkan diri. Namun, dia menghindari politisasi jabatan.
Namun, pemilihan wagub DKI untuk mencari pengganti sandiaga tak kunjung digelar. Hingga akhirnya, Pada 5 November 2018, Gerindra dan PKS sepakat akan ada fit and proper test cawagub DKI. Kendati demikian, proses ini berjalan alot. Ada tarik-ulur antara Gerindra dan PKS terkait fit and proper test ini.
Kemudian, pada 22 Januari 2019, PKS dan Gerindra DKI sepakat mengusulkan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu jadi cawagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Keduanya dipilih berdasarkan rekomendasi hasil fit and proper test. Walaupun begitu, proses pemilihan cawagub masih saja berlangsung alot.
Proses pemilihan Wagub DKI masih saja tertunda. Sandiaga Uno bahkan sempat diisukan akan kembali mengisi kembali kursi jabatan itu usai kalah dalam Pilpres 2019.
Namun, Sandi menegaskan kursi cawagub DKI Jakarta tetap untuk PKS. Sandiaga meminta DPRD DKI memproses pemilihan wagub dari nama yang diajukan.
"Ya ini untuk wagub ya, saya sampaikan sekali aja dan saya nggak akan ngulang lagi bahwa Wakil Gubernur DKI sudah ditentukan dan diserahkan kepada Partai Keadilan Sejahtera, end of question. No more discussion. Bahwa PKS sudah mengajukan dua nama, dan dua nama tersebut yang ada di DPRD," ujar Sandiaga di Jalan Pulobangkeng, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga berharap DPRD segera merampungkan proses pemilihan wagub lewat paripurna. Sebab, Gubernur DKI Anies Baswedan, sambung Sandiaga, sudah meminta agar proses pemilihan wagub di DPRD segera dilakukan.
Menurutnya, pemilihan wagub tak perlu lagi dipolitisasi. Dia meminta segera dipilih agar Anies mendapatkan pendamping memimpin DKI.
"Pak Anies perlu wakilnya, cepat tunjuk. Prosesnya sudah jalan dan jangan dipolitisasi lagi. Saya rasa enough is enough, sudah cukup. Jangan diolah-olah lagi, jangan digoreng-goreng lagi. Ini sudah merupakan keputusan bahwa PKS yang mendapatkan kursi wagub, segera diputuskan dan saya mungkin ini pernyataan saya pertama dan terakhir mengenai ini," kata Sandiaga.
Setahun berlalu sejak Sandiaga resmi mundur, kursi wagub DKI masih kosong. Alhasil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun harus rela bekerja sendirian di DKI Jakarta alias 'menjomblo'.
Memasuki bulan November 2019, Gerindra kemudian mengusulkan empat nama calon baru. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik mengatakan empat nama baru yang diusulkan karena proses pemilihan kursi DKI 2 macet lebih dari satu tahun. Maka, menurutnya, tidak salah jika Gerindra mengusulkan nama pengganti Sandiaga Uno.
"Benar (mengajukan surat). (Namanya) Arnes Lukman, Ferry Juliantono, A Riza Patria, Saefullah (Sekda DKI Jakarta)," ucap Muhammad Taufik saat dihubungi, Kamis (7/11) malam.
Nama calon mengerucut. Riza resmi dicalonkan untuk menggantikan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno.
"Saya bawa surat yang ditujukan kepada gubernur yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Surat ini cabut surat terdahulu, di surat ini sudah setuju dua nama. Satu, Nurmansyah Lubis, dan dua, Ahmad Riza Patria," ucap Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, saat konferensi pers di Ruang Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).
Gerindra pun turut serta memamerkan surat persetujuan yang ditandatangani PKS terkait dua nama baru itu. Rencananya, dua nama itu akan segera diserahkan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk diteruskan ke DPRD.
Bola itu kemudian kembali lagi ke Anies. Anies pun langsung mengirimkan surat terkait nama cawagub itu ke DPRD.
DPRD setuju. Panitia Pemilihan (Panlih) Wagub mengumumkan hasil verifikasi dan wawancara dua cawagub DKI, Nurmansyah Lubis (PKS) dan Ahmad Riza Patria (Gerindra). Kedua cawagub dinyatakan lulus dan siap lanjut ke proses pemilihan.
"Kami sampaikan kami telah menetapkan kedua calon wakil gubernur. Yang pertama Bapak Nurmansyah Lubis dan yang kedua Bapak Ahmad Riza Patria telah lulus, dan kami tetapkan sebagai calon wakil gubernur," ujar Ketua Panlih Farazandi Fidinansyah di kantor DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (18/3/2020).
Farazandi mengatakan selanjutnya kedua cawagub akan dipilih oleh anggota Dewan di rapat paripurna. Pemilihan tetap dilaksanakan pada 23 Maret 2020. Namun, jadwal ini bergeser karena menunggu surat pengunduran diri Riza Patria sebagai anggota DPR.
Jadwal ini mundur lagi ke tanggal 6 April 2020 karena imbas wabah Corona. "Tanggal 6 (April), alasannya pertama kita hargai edaran gubernur (masa tanggap darurat bencana), edaran pemerintah pusat tentang pencegahan Corona, dan Maklumat Kapolri," ucap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, saat dihubungi, Kamis (26/3/2020).
Acara pemilihan Wagub kemudian dilangsungkan pada 6 April 2020. Penantian panjang itu akhirnya berujung pada terpilihnya Riza Patria.
A Riza menang dengan perolehan suara sebanyak 81. Sedangkan Nurmansjah mendapat perolehan suara 17. Suara tidak sah sebanyak 2.
Proses selanjutnya, DPRD DKI Jakarta akan melaporkan hasil pemilihan kepada Kementerian Dalam Negeri. Merespon hasil ini, Gerindra menyebut kemenangan Riza adalah kemenangan warga Jakarta.
"Kami merasa berbahagia karena kader kami ada yang menang dalam pemilihan wagub dan kemenangan ini bukan kemenangan Gerindra, tetapi kemenangan dari masyarakat DKI Jakarta," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam keterangannya, Senin (6/4/2020).