Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan pihaknya akan menyiapkan posko-posko kesehatan untuk pemudik. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kata Istiono, posko kesehatan tahun ini tersambung dengan rumah sakit rujukan pasien Corona (COVID-19).
"Mudik nanti pemerintah ini sudah berupaya bekerja keras untuk masyarakat tidak melakukan mudik. Tapi mudik ini akan tetap berlangsung. Skenario yang kami susun nanti antara lain di tempat-tempat pemberangkatan nanti akan kami buatkan posko kesehatan yang connect dengan rumah sakit rujukan COVID-19 yang terdekat, kami siapkan," jelas Istiono, Senin (6/4/2020).
Istiono menjelaskan posko kesehatan yang terhubung dengan rumah sakit rujukan tak hanya di titik pemberangkatan. Di titik tengah rute mudik dan di titik tujuan juga akan dibangun posko kesehatan dengan sistem serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian pada waktu di perjalanan nanti kami siapkan tempat peristirahatan, juga kami siapkan posko kesehatan yang connect pula dengan rumah sakit rujukan. Bila nanti teridentifikasi, langsung kami antar ke sana, rumah sakit rujukan terdekat. Kemudian sampai tujuan juga begitu," ujar Istiono.
"Kalau menggunakan angkutan umum, kami juga siapkan posko kesehatan yang connect dengan rumah sakit rujukan COVID-19," sambung dia.
Istiono menekankan pemudik yang tiba di kampung halaman secara otomatis berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Dia mengingatkan kembali soal isolasi diri selama 14 hari.
"Kemudian pembatasan ketika mereka mudik, pasti otomatis dia ditetapkan sebagai ODP. Seperti orang yang ingin mudik ke Jateng katakan, Jateng sudah fokus mengatur ketat di sana. Bila sampai langsung dijemput bus dan langsung diisolasi selama 14 hari. Ini sangat bagus dalam rangka mencegah COVID-19," tutur Istiono.
Posko kesehatan, tambah dia, akan didirikan baik di jalur mudik arteri maupun tol. "Kemudian di tol pula, oleh yang bukan melalui jalan arteri, kami siapkan juga nanti di rest area ada posko kesehatan yang connect juga dengan rumah sakit rujukan COVID-19," ucap dia.