Mahasiswa Tuding Mendag Telikung Data Stok Beras Nasional
Senin, 12 Des 2005 15:25 WIB
Jakarta - Penolakan atas impor beras masih berlanjut. Kali ini dilakukan 200-an mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Tidak hanya minta impor beras dihentikan, mereka juga menuding Menteri Perdagangan Mari Elka Pengestu telah memanipulasi data stok beras nasional.Penolakan mahasiswa IPB ini dilakukan dengan berdemo di depan pintu gerbang Kantor Menteri Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Senin (12/12/2005).Mereka mengaku kesal dengan sikap pemerintah yang jelas-jelas semakin menindas petani. Karena kebijakan itu membuktikan pemerintah tidak berpihak kepada petani dan rakyat kecil."Faktanya stok beras Indonesia masih bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Data-datanya dicoba ditelikung, penuh kebongan agar Bulog dapat izin," kata Presiden BEM IPB Jenal Abidin dalam orasinya.Penjelasan Mendag Mari Pengestu bahwa stok beras nasional mulai berkurang karena tinggal 950 ribu ton dan harga beras di atas Rp 3.500/kg, sehingga perlu mendatangkan beras dari luar negeri, dianggap sama sekali tidak benar.Karena data yang sebenarnya, kata Jenal, stok beras nasional masih di atas 1 juta ton, yaitu 1,6 juta ton dengan harga rata-rata Rp 2.300/kg."Jadi kebijakan impor beras adalah bukti konspirasi Mendag, Bulog, dan pengusaha nakal untuk menindas petani dan rakyat miskin. Karena telah terbukti, impor beras resmi selalu diikuti masuknya beras ilegal," katanya.Jenal juga mempertanyakan masuknya Indonesia dalam World Trade Organization (WTO/Organisasi Perdagangan Dunia). Karena keputusan itu justru berimbas pada kebijakan pertanian yang tidak berpihak kepada rakyat. Sebab petani harus menuruti kemauan negara-negara maju yang mendominasi kebijakan WTO."Karena itu kita menyampaikan empat tuntutan. Tolak impor beras, hentikan dan berantas penyelundupan beras ilegal, minta pemerintah melindungi dan memenuhi hak petani, serta menuntut pemerintah keluar dari WTO," tegas Jenal.Sayangnya, empat tuntutan yang akan disampaikan Jenal dan lima rekannya tidak bisa diterima langsung oleh Mendag Mari Pengestu. Pasalnya, Mari kini tidak ada di Jakarta. Ia tengah mengikuti KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Akhirnya enam perwakilan mahasiswa IPB itu hanya ditemui Direktur Impor Depdag Tubogu Albert Yusuf.
(umi/)