Astaga! Gegara Parno Corona Jenazah Bocah Leukimia Ditolak Warga

ADVERTISEMENT

Round-Up

Astaga! Gegara Parno Corona Jenazah Bocah Leukimia Ditolak Warga

Hermawan Mappiwali - detikNews
Sabtu, 04 Apr 2020 09:23 WIB
Penolakan Jenazah di Gowa
Ilustrasi penolakan pemakaman jenazah. Foto tak terkait dengan berita (Hermawan-detikcom)
Pangkep -

Sejumlah warga di Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), menolak pemakaman jenazah bocah 10 tahun. Mereka mengira bocah tersebut meninggal akibat Corona (COVID-19).

Bocah tersebut meninggal di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar, karena sakit leukemia atau kanker darah. Jenazah tersebut rencananya dimakamkan di kampung halamannya di Pulau Sabutung, Desa Mattiro Kanja, Pangkep.

Penolakan ini terjadi pada Kamis (2/4). Sejumlah warga yang mendengar kedatangan jenazah melakukan penolakan. Penolakan didasari paranoia (parno) Corona.

RSUP Wahidin Sudirohusodo jadi faktor pemicu parno warga. Pasalnya hanya karena RSUP Wahidin Sudirohusodo jadi salah satu RS rujukan penanganan pasien Corona.

"Sebenarnya kan mau dibawa ke pulau, tapi ada miskomunikasi lah, dikira kena virus (Corona)," ujar Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji kepada detikcom, Jumat (3/5/2020).

Pihak RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar sendiri memberi klarifikasi bahwa sang anak meninggal karena leukemia dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan COVID-19.

"Pasien meninggal dengan leukemia, bukan COVID-19," ujar Kasubag Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Rizki Dewi saat dimintai konfirmasi terpisah.

"Dan yang bersangkutan dirawat di Lontara 4, khusus untuk pasien anak. Tidak dirawat di infection center COVID-19, " sambung Dewi.

Apa Cuma di Indonesia Jenazah COVID-19 Ditolak Warganya?:



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT