Anggota DPRD Kota Medan, Habiburrahman Sinuraya, mengatakan dirinya mendapat laporan soal petugas Puskesmas Kecamatan Polonia yang menggunakan jas hujan sebagai pengganti alat pelindung diri (APD). Dia pun mengkritik Pemko Medan terkait hal tersebut.
"Senin kemarin saya dapat laporan dari kepala Puskesmas Polonia bahwa mereka menggunakan jas hujan sebagai pengganti APD," ujar Habiburrahman, Jumat (3/4/2020).
Dia mengatakan kepala puskesmas meminta dirinya menyampaikan ke Pemko Medan mengenai persoalan ini. Habiburrahman mengatakan belum ada gerakan dari Pemko Medan usai peristiwa tersebut disampaikannya lewat pimpinan DPRD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saya sampaikan ke Pemko, termasuk melalui pimpinan DPRD soal ini. Tapi belum ada gerakan juga," tuturnya.
Habiburrahman mempertanyakan penggunaan anggaran Pemko Medan untuk menanggulangi Corona senilai Rp 100 Miliar. Dia kemudian mengkritik kebijakan pengadaan lahan pemakaman khusus pasien Corona yang dibuat Pemko Medan.
"Ini pemko kan kurang tepat. Masa mereka membesarkan soal sudah menyiapkan pemakaman pasien Corona yang di Simalingkar itu, seakan semua yang kena Corona ini akan mati. Harusnya Pemko bicaranya soal penambahan ruang isolasi bagi pasien Corona untuk penyembuhan, bukan malah kuburan seakan semua akan mati," jelasnya.
Dia juga mengkritik rencana Pemko Medan memberikan beras secara langsung kepada masyarakat. Dia menilai Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution menggunakan dana penanganan Corona untuk pencitraan menjelang Pilkada.
"Ini pemko mau bagi-bagi beras untuk masyarakat. Mekanismenya juga belum jelas. Ya maunya ini jangan jadi ajang pencitraan bagi Plt Wali Kota, walaupun pilkada diundur tapi harusnya jangan dijadikan ajang pencitraan," paparnya.
![]() |
Dalam foto yang diterima detikcom, terlihat petugas menggunakan jas hujan plastik di meja registrasi. Keduanya juga terlihat menggunakan masker serta sarung tangan karet.
(haf/haf)