Pemerintah Kota Makassar mulai melakukan rapid test atau tes cepat kepada 700 orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona (COVID-19). Sejumlah petugas medis juga menjalani rapid test.
"Sejak kemarin alatnya sudah digunakan (alat rapid test) dan terus berlanjut hingga hari ini. Kami petakan penggunaan alat ini berdasarkan prioritas kebutuhan, seperti untuk pasien ODP dan PDP yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif COVID-19, ini kita alokasikan sebanyak 700-an alat rapid test," ujar Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb dalam keterangannya, Jumat (3/4/2020).
Untuk diketahui, Pemkot Makassar telah mendistribusikan 1.300 alat rapid test Corona ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit rujukan penanganan virus Corona. Sebanyak 700 di antaranya digunakan untuk ODP dan PDP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selebihnya untuk petugas medis di puskesmas yang selama ini melakukan kontak dengan pasien, termasuk seluruh tenaga medis yang bekerja di ICU pada delapan rumah sakit rujukan," katanya.
Pemkot Makassar mengalokasikan anggaran dari APBD 2020 untuk pembelian 25 ribu unit rapid test, 3.500 masker, 1.000 paket alat pelindung diri (APD) untuk petugas medis, dan 100 unit thermo scan infrared.
Adapun rumah sakit yang masuk rujukan pasien COVID-19 di Makassar yang mendapat suplai rapid test adalah RSUP Wahidin Sudiro Husodo, RSU RS Universitas Hasanuddin, RSU Labuang Baji, RS Tingkat II Pelamonia, RS Dr Tadjuddin Chalid, RSU Sayang Rakyat, RSU Dadi, serta RSU Haji.
Selain mendistribusikan alat rapid test, Pemkot Makassar juga telah mengadakan alat perlindungan diri (APD) untuk tenaga medis, khsusunya yang bertugas di rumah sakit penanganan virus Corona.
"Kami masih menunggu suplai tambahan ADP dari Pemerintah Provinsi Sulsel sesuai yang telah di arahan pemerintah pusat terkait pemenuhan kebutuhan tenaga medis yang menangani pasien COVID-19," jelas Iqbal.