Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi mengumpulkan anggota DPRD Deli Serdang terkait polemik alat kelengkapan dewan (AKD). Edy mengatakan dua kubu yang berpolemik akan bergabung.
"Mereka akan bergabung. Tidak mengulangi paripurna, kalau rapat paripurna dia harus dibubarkan lagi. Dua (fraksi) masuk," ujar Edy saat memfasilitasi pertemuan anggota DPRD Deli Serdang di rumah dinas Gubsu, Selasa (31/3/2020).
Dua fraksi yang dimaksud adalah Gerindra dan Demokrat. Kedua fraksi tersebut sejauh ini memang belum masuk ke AKD DPRD Deli Serdang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke Edy, dia menjelaskan proses penyatuan dua kubu di DPRD Deli Serdang perlu dilakukan untuk proses pembangunan daerah. Dia menjelaskan nantinya pembangunan di Sumut banyak dilakukan di Kabupaten Deli Serdang.
"Saya selaku Gubernur, juga perwakilan pemerintah pusat di daerah. Hargai saya. Nanti kalau tidak bergabung, cita-cita di Deli Serdang ini tidak berjalan. 75 persen pembangunan di Sumut dibangun di Deli Serdang," tuturnya.
Ketua DPRD Deli Serdang Zakky Shahri menjelaskan nantinya akan ada rapat paripurna kembali membahas AKD. Pada paripurna ini Fraksi Gerindra dan Demokrat akan bergabung di AKD.
![]() |
"Sesuai kesepakatan di sini kita akan melakukan paripurna kembali untuk menyatukan persepsi. Paripurnanya disempurnakan kembali. Penambahan dengan masuknya dua fraksi," jelas Zakky.
Zakky juga menjelaskan rapat paripurna ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Dia menjelaskan hasil kesepakatan pertemuan Gerindra akan mendapatkan posisi ketua di salah satu AKD yang ada di DPRD Deli Serdang.
"Nanti akan ada rapat-rapat fraksi. Duduk bareng. Baru kita paripurna kembali. Artinya tidak ada yang dinyatakan tidak sah. Kita minta secepatnya, kalau bisa minggu depan. Sesuai kesepakatan nanti Gerindra akan dikasih porsi satu (AKD)," tuturnya.
Sebelumnya, tiga fraksi belum menyerahkan nama-nama untuk masuk AKD meski pelantikan anggota DPRD digelar pada Oktober 2019. Ketiga fraksi itu adalah Gerindra, PKS, dan Demokrat, meski belakangan PKS menyerahkan nama-nama anggotanya. Wakil ketua DPRD Deli Serdang, Nusantara Tarigan, sempat menjelaskan awal mula persoalan ini terjadi.
"Pada tanggal 13 Desember hadir dan rapat di ruangan Ketua DPRD dihadiri oleh empat pimpinan lengkap dan sembilan ketua fraksi dan sekretaris fraksi. Artinya, fraksi juga lengkap di sana," ujar Nusantara, Jumat (24/1).
Dia juga menyebut saat itu rapat paripurna dalam keadaan kuorum karena dihadiri 44 dari 50 anggota DPRD. Meski demikian, dia mengatakan ada walk out yang dilakukan di tengah rapat dan hanya menyisakan 28 orang di rapat paripurna.
Rapat terus berlanjut dan AKD terbentuk tanpa ada anggota dewan dari Gerindra, Demokrat dan PKS di dalam AKD. Gejolak terus bergulir dan Kemendagri telah meminta Gubsu Edy Rahmayadi memediasi masalah ini.