Heboh Spanduk Tolak Jenazah Korban Corona di Medan

Round-Up

Heboh Spanduk Tolak Jenazah Korban Corona di Medan

Tim detikcom - detikNews
Senin, 30 Mar 2020 21:51 WIB
Screenshot viral spanduk tolak jenazah Corona di Medan
Screenshot viral spanduk tolak jenazah Corona di Medan.
Jakarta -

Spanduk yang berisikan penolakan terhadap jenazah pasien positif terinfeksi virus Corona (COVID-19) beredar di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Gugus Tugas COVID-19 Sumatera Utara pun dibuat kesal oleh adanya spanduk itu hingga polisi turun tangan agar warga mau menurunkan spanduk tersebut.

Pihak Kecamatan Medan Tuntungan memberi penjelasan. Kecamatan mengatakan spanduk itu beredar di beberapa lokasi.

"Iya. Jadi semalam sudah. Memang ada spanduk dinaikkan oleh beberapa orang dan sudah kita tindaklanjuti semalam dengan segera rapat tingkat Forkopimcam ya. Dari Danramil dan pihak Polsek," kata Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting, Senin (30/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto-foto spanduk itu pun beredar di media sosial. Dalam spanduk itu tertulis, 'Kami warga Kelurahan Simalingkar B menolak keras korban COVID-19 yang meninggal dimakamkan di pemakaman Pemda Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan'.

Pantauan detikcom di Kelurahan Simalingkar B, pukul 11.00 WIB, Senin (30/3/2020), terlihat spanduk penolakan itu salah satunya dipasang di gapura masuk Kelurahan Simalingkar B.

ADVERTISEMENT

Spanduk yang sama terlihat di persimpangan menuju Taman Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B. Spanduk digantung di simpang jalan tersebut.

Topan mengatakan spanduk itu beredar di beberapa lokasi. Menurut dia, pihak kecamatan bakal melakukan sosialisasi kepada warga soal adanya prosedur khusus untuk pemakaman jenazah orang yang positif Corona.

"Kita berikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat bahwa hal itu sudah dikemas sedemikian rupa di rumah sakit, bahwa tidak berbahaya lagi. Nanti kita berikan pemahaman, dan ini sudah kita laporkan kepada pihak Gugus Tugas COVID-19 Kota Medan dan nanti akan disosialisasi kepada warga," tuturnya.

Gugus Tugas COVID-19 Sumatera Utara pun dibuat kesal gara-gara ada warga yang memasang spanduk menolak jenazah pasien positif Corona di Medan. Gugus Tugas berharap polisi menangkap warga yang memasang spanduk itu.

"Keterlaluanlah, Corona ini kan tertular melalui droplet, percikan ludah. Rupanya kalau kita tidak kontak langsung dengan penderita positif kan kita aman-aman saja. Apalagi kita menggunakan masker, cuci tangan sebelum sentuh wajah, saya kira aman saja. Terus apa hubungannya dengan menolak jenazah? Dilaporkan saja (biar) ditangkap polisi," kata Jubir Gugus Tugas COVID-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, Senin (30/3/2020).

Aris mengatakan pihaknya sudah sering menyampaikan informasi soal proses penularan Corona lewat berbagai media. Namun dia menilai masih saja ada warga yang kurang memahami informasi dari Gugus Tugas.

"Masalahnya ketidakpahaman informasi itu loh. Kan saya selalu bilang, di-streaming saya bilang, dia tertular hanya melalui droplet dengan kontak langsung, kalau jenazah dimakamkan di suatu daerah nggak ada masalah," ucapnya.

Aris menyebut jenazah pasien terkait Corona juga sudah dimasukkan ke peti. Jenazah juga langsung dibawa ke pemakaman.

Spanduk penolakan jenazah pasien positif Corona yang diduga dipasang oleh warga membuat polisi turun tangan. Polisi mengajak warga mau agar menurunkan spanduk tersebut.

"Kita lakukan pendekatan melalui perangkat pemerintahan untuk edukasi dan pendekatan perlu dilakukan agar masyarakat paham," kata Wakapolrestabes Medan AKBP Irsan Sinuhaji, Senin (30/3/2020).

Irsan mengatakan pendekatan dilakukan agar warga tidak menolak jenazah pasien positif Corona itu. Sebab, pemerintah sudah mengatur protokol penanganan jenazah pasien Corona.

"Sedang dilakukan (pendekatan). Nggak boleh ada penolakan. Protokol penanganan sudah ditentukan," sebut Irsan.

Irsan mengatakan pihaknya belum mengambil tindakan hukum terkait hal tersebut. Menurutnya, ketakutan warga atas pemakaman jenazah pasien positif Corona didasari kurangnya pemahaman.

"Kita kedepankan dulu secara persuasif. Bisa saja ketakutan warga karena kurangnya informasi atau pemahaman," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rfs/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads