Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat hari ini melakukan rapat koordinasi dengan pengurus provinsi dan kabupaten/kota. Mereka meminta para ustaz/ustazah tetap menyampaikan ceramah kepada masyarakat di tengah wabah virus Corona.
"Ketika jumatan sudah terhenti, pengajian terhenti, kita minta ada solusi yang diperdengarkan kepada masyarakat," kata Wasekjen MUI Pusat Amirsyah Tambunan ketika dihubungi, Senin (30/3/2020).
Amirsyah mengatakan para ustaz/ustazah bisa memanfaatkan pelantang suara di masjid untuk berceramah. Dia yakin upaya itu tetap bisa didengar oleh masyarakat tanpa harus berkumpul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal seseorang ceramah 15 menit menyampaikan. Walaupun dia sendiri berceramah, pasti itu didengar oleh masyarakat," ujar Amirsyah.
Ceramah yang menyejukkan, menurut dia, bisa digunakan untuk melawan berita hoax soal virus Corona. Adanya konten positif ini diharapkan tidak menimbulkan kecemasan baru di tengah masyarakat.
"Kan berita-berita di media sosial ini kan banyak sekali yang hoax, yang tidak kalah pentingnya menimbulkan kecemasan baru. Ini harus diisi konten-kontennya berupa bagaimana cara hidup sehat, bagaimana cara beribadah yang khusyuk di rumah berjemaah," jelas Amirsyah.
"Sehingga rumah tangga bisa dijadikan media untuk memberikan pemahaman yang tenang teduh. Ini sudah merupakan solusi yang sangat besar bagi masyarakat," imbuhnya.
Cegah Corona, MUI: Hindari Kerumunan Sekalipun Atas Nama Ibadah:
(dhn/dhn)