Dalam suasana duka ditinggal pergi ibunda tercinta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak kehilangan fokus mengurus negara. Sudah 78 korban jiwa jatuh akibat virus Corona. Ada lebih banyak orang yang harus dijamin keselamatannya dari ancaman COVID-19.
Siang hari, kesedihan tersirat dari wajah Jokowi. Dia melangkah di pemakaman Desa Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (26/3/2020). Dia hendak memakamkan ibundanya, Sudjiatmi Notomihardjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosesi pemakaman dimulai. Jokowi memakamkan almarhumah di liang lahat dekat ayahanda, Wijiatno Notomiharjo. Pemakaman almarhumah tak sampai satu jam. Jokowi, yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, tampak berjalan keluar dari joglo lokasi makam. Dia sempat menyampaikan salam dan terima kasih kepada sejumlah pelayat.
Berjalan beriringan dengan Gibran Rakabuming Raka, Jokowi langsung masuk ke mobil dan meninggalkan pemakaman pada pukul 13.49 WIB. Sang putra sulung usia 58 tahun itu telah ditinggal pergi ibunya untuk selama-lamanya. Namun urusan orang banyak tetap menuntut fokus.
Jokowi langsung bergerak ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dia, yang beberapa jam lalu memakamkan ibunya, kini sudah tampil dengan setelan jas menghadiri acara tingkat dunia lewat konferensi video (video conference). Acara itu adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20. KTT Luar Biasa G20 secara virtual ini membahas hal yang sangat penting dan sangat riil, yakni penanganan terhadap COVID-19.
Usai Berduka, Jokowi Langsung Ikuti Virtual KTT LB G20:
Di belakang Jokowi, ada Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Walau Presiden dalam suasana duka, kita bangga dan terharu beliau memiliki komitmen yang luar biasa untuk memimpin Indonesia bersama pemimpin dunia dalam melawan COVID-19," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui video conference.
KTT Luar Biasa G20 ini digagas Arab Saudi selaku Ketua G20 tahun ini. KTT diawali dengan sambutan pembukaan dari Raja Salman bin Abdulaziz AL Saud pada pukul 15.00 waktu Arab Saudi atau pukul 19.00 WIB.
Pertemuan virtual ini diikuti pimpinan negara dari 20 negara anggota G20, 7 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 2 organisasi regional. Organisasi internasional terkait di antaranya PBB, WHO, Bank Dunia, dan IMF.
"Pertama, kita harus kuatkan kerja sama melawan COVID-19," kata Presiden di depan para pemimpin G20, yang dikutip dari website presidenri.go.id, Kamis (26/3) malam.
Para kepala negara/kepala pemerintahan yang mengikuti KTT Luar Biasa G20 ini di antaranya Presiden Joko Widodo, Presiden Argentina Alberto Fernandez, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri India Narendra Modi. Jokowi sendiri mengajak semua pihak segera mendapatkan solusi nyata: antivirus untuk menyembuhkan orang terjangkit COVID-19.
"Untuk itu, G20 harus aktif memimpin upaya menemukan antivirus dan obat COVID-19, tentunya bersama WHO," tegas Jokowi.
Jokowi juga mendorong negara anggota G20 bekerja sama dan mensinkronkan kebijakan serta instrumen ekonomi dalam melawan keterpurukan ekonomi yang disebabkan oleh virus Corona.
![]() |
"Kita harus mencegah resesi ekonomi global, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi, serta memperluas dan memperkuat jaring pengaman sosial terutama bagi UMKM," ujar Jokowi.