Sejak 2018, sejumlah korban gempa bumi magnitudo (M) 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah, masih bertahan di tenda-tenda darurat. Warga kini waswas di tengah pandemi virus Corona.
Korban gempa mengaku belum mendapat hunian sementara yang dibangun pemerintah ataupun berbagai lembaga kemanusiaan peduli bencana alam.
"Kami masih bertahan di tenda darurat sebab tidak mendapatkan hunian sementara (huntara)," kata seorang warga korban gempa di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Bahtiar, Kamis (26/3/2020), seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan, meski hanya tinggal di tenda darurat, mereka cukup bahagia karena masih ada warga lain yang tetap membawakan bantuan bahan makanan dan lainnya.
Namun, dia mengaku sangat waswas terhadap wabah virus Corona yang melanda Indonesia dan negara lain. Meskipun diketahui belum ada warga Sulteng, termasuk Kota Palu, yang dilaporkan positif Corona.
"Terus terang hari-hari ini kami terus dihantui virus Corona yang telah membunuh ribuan orang di berbagai negara, termasuk di Indonesia," katanya.
![]() |