Sejumah warga korban gempa bumi magnitudo 7,4 di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada 2018 lalu masih banyak yang tinggal di tenda-tenda darurat. Mereka mengaku belum mendapat hunian sementara yang dibangun pemerintah maupun berbagai lembaga kemanusiaan peduli bencana alam.
"Kami masih bertahan di tenda darurat, sebab tidak mendapatkan hunian sementara (huntara)," kata seorang warga korban gempa di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Bahtiar, Kamis (26/3/2020) seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan meski hanya tinggal di tenda darurat, namun mereka cukup bahagia karena masih ada warga lain yang tetap membawakan bantuan bahan makanan dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia mengaku sangat waswas terhadap wabah virus Corona yang melanda Indonesia dan negara lainnya. Meskipun diketahui belum ada warga Sulteng termasuk Kota Palu yang dilaporkan positif Corona.
"Terus terang hari-hari ini kami terus dihantui virus Corona yang telah membunuh ribuan orang di berbagai negara, termasuk di Indonesia," katanya.
Dia berharap pemerintah ataupun instansi berwenang melakukan penyemprotan di tenda-tenda darurat yang menjadi tempat tinggal sementara para pengungsi korban gempa di Palu yang terjadi pada 28 September 2018 lalu itu.
"Kami berharap tempat kami juga disemprot desinfektan guna mencegah virus tersebut," pinta Bahtiar.
Hal senada diungkapkan Jaka, salah seorang pengungsi di Desa Wombo Kalonga, Kecamatan Palu Utara. Jaka berharap penyemprotan dilakukan di seluruh permukiman warga, termasuk warga yang masih ada di tenda-tenda darurat.
Di desanya, kata dia, masih ada sejumlah warga yang tinggal di tenda darurat karena tidak mendapatkan huntara. Sedangkan rumah mereka sebelumnya rusak akibat gempa bumi. Dia meminta pihak terkait melakukan penyemprotan agar warga terhindar dari penularan virus Corona.
Mereka juga mendukung penuh kebijakan Pemkot Palu dan Pemprov Sulteng yang memperketat pintu masuk melalui jalur darat di Terminal Induk Mamboro guna mengantisipasi COVID-19.
"Kami sangat mendukungnya dan seharusnya semua pihak ikut mendukung langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah di daerah ini terkait upaya pencegahan virus Corona," katanya.
Pemerintah daerah memperketat penjagaan pintu masuk di Terminal Mamboro Palu dan setiap penumpang yang turun dari bis-bis angkutan kota dalam provinsi dan angkutan kota antarporovinsi harus menjalani pemeriksaan oleh petugas dinas kesehatan.
Cegah PHK di Masa Corona, Pemerintah Siapkan Surat Utang Buat Pengusaha: