Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebut kualitas udara Jakarta membaik di tengah wabah virus Corona (COVID-19). DLH DKI menyebut kualitas udara Jakarta membaik tidak terlepas dari seruan Gubernur Anies Baswedan terkait kerja dari rumah.
"Kualitas udara di Jakarta cenderung membaik beberapa waktu terakhir. Ini tidak lepas dari pemberlakuan kebijakan social distancing melalui kerja di rumah atau Work From Home (WFH), belajar, dan ibadah dari rumah untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19," kata Kepala DLH DKI Andono Warih dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (25/3/2020).
Andono mengungkapkan, kebijakan WFH bukan merupakan faktor tunggal membaiknya kualitas udara Jakarta. Dia menuturkan perbaikan kualitas udara Jakarta juga dipengaruhi oleh curah hujan dan arah angin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hujan yang turun di Jabodetabek juga turut membantu tercucinya atmosfer dari polusi," terang Andono.
Dia memaparkan, hasil pengamatan lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola DLH DKI, konsentrasi parameter PM 2.5 menurun selama penerapan WFH. Penurunan tersebut, sebut dia, konsisten dengan tingkat curah hujan.
"Ketika curah hujan tinggi, konsentrasi parameter PM 2.5 menunjukkan penurunan. Dan ketika hari-hari tidak hujan, konsentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat," jelasnya.
Andono menyebut arah angin juga mempengaruhi polutan jenis PM 2.5. "Arah angin yang mengarah ke Ibu kota juga mempengaruhi konsentrasi parameter PM 2.5," sebut Andono.
Wow! Ada Hand Sanitizer Terbuat dari Air Aren:
(zak/zak)