Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyebut banyak rumah sakit di Indonesia penuh. Rumah sakit swasta yang penuh akibat banyak merawat pasien terkait virus Corona (COVID-19) dan demam berdarah dengue (DBD).
"Kondisi saat ini kan selain COVID dan DBD tentunya, pasti penuh," kata Ketua ARSSI drg Susi Rusli saat dihubungi, Senin (23/3/2020).
Susi mengatakan rumah sakit swasta penuh pasien karena rumah sakit rujukan pemerintah untuk menangani pasien Corona penuh. Akhirnya, kata Susi, rumah sakit swasta yang bukan rujukan turut menerima pasien Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada umumnya sekarang terima (pasien) COVID karena (kapasitas di rumah sakit) rujukan juga susah, penuh. Kami kesulitan APD (alat pelindung diri)," ujarnya.
Meski demikian, dia mengatakan sebagian pasien terkait Corona juga sudah mulai dirujuk ke RS yang khusus menangani COVID-19. Menurutnya, kini pemerintah sudah menyiapkan RS darurat untuk virus Corona, yakni di Wisma Atlet Kemayoran.
"Saat ini rumah sakit-rumah sakit sudah menerima pasien PDP dan merujuk ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah dan akan di buka rumah sakit di Wisma Atlet," tuturnya.
Untuk diketahui, data per 23 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, total kasus yang positif bertambah menjadi 579 orang. Kemudian pasien meninggal akibat virus Corona (COVID-19) berjumlah 49 orang.
"Ada satu tambahan lagi kasus yang meninggal dari data yang kami rilis kemarin 48, sehingga total kasus meninggal 49," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3).
Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah satu orang. Total pasien yang sembuh saat ini 30 orang.
"Ada penambahan kasus yang sudah 2 kali follow up spesimen 2 kali negatif, dinyatakan sembuh sebanyak 1 orang sehingga total sembuh adalah 30 orang," ujar Yuri.