Pemerintah Provinsi Gorontalo akhirnya menetapkan siaga darurat non-bencana alam terkait pandemi Corona. Selama dua pekan ke depan kegiatan belajar mengajar di SMA dan sederajat diliburkan dan ASN bekerja dari rumah.
"Semalam Pak Gubernur sudah live streming menyikapi virus Corona dan itu failed. Sekitar pukul sepuluh malam kemarin. Jadi hari ini anak-anak SMA yang kewenangan provinsi sudah libur dan belajar di sekolah," kata Karo Humas Pemprov Gorontalo, Masran Rauf, Senin (23/3/2020).
Kebijakan ini berlaku terhitung Senin (23/3) hingga 4 April ke depan. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, menyatakan, ada beberapa poin untuk mencegah penyebaran dan penanganan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu langkah konketnya dengan mengaplikasikan sistem belajar dari rumah untuk siswa SMA/SMK dan SLB se-Provinsi Gorontalo dan akan berlangsung efektif mulai berlaku Senin 23 Maret dan sampai 4 April 2020," ucap Rusli Habibie dalam video yang beredar Minggu (22/3) kemarin.
Kebijakan ASN Pemprov Gorontalo bekerja dari rumah juga berjalan efektif per hari ini. Teknis pelaksanaannya akan ditindaklanjuti badan kepegawaian daerah.
![]() |
"Kebijakan belajar dari rumah dan bekerja dari rumah hendaknya dipahami sebagai ikhtiar usaha mencegah virus Corona. Saya tekankan sekali lagi setiap orang harus berada di rumah, tidak keluar daerah, dan menghindari keramaian atau kerumunan baik di pasar atau di mal-mal, tempat karaoke, dan lain-lain," lanjut Rusli.
Dia mengingatkan, sekuat apapun upaya pemerintah dan segigih apapun perawatan dan dokter serta pihak rumah sakit untuk mencegah wabah, tidak akan efektif tanpa peran warga Gorontalo.
"Intinya tetap tenang dan waspada dalam status situasi ini semoga kita menghadapi dengan tenang dan Allah selalu meridai usaha kita," tutup Rusli.
Corona Mengancam, Kelompok Pemuda Sukoharjo Buat Tempat Cuci Tangan:
(jbr/jbr)