Peringatan Isra Mikraj 1441 H di Tengah Wabah Virus Corona, Apa Hikmahnya?

Peringatan Isra Mikraj 1441 H di Tengah Wabah Virus Corona, Apa Hikmahnya?

Erwin Dariyanto - detikNews
Minggu, 22 Mar 2020 10:42 WIB
Masjid Al Aqsa di Yerusalem
Kompleks Al-Aqsa, salah satu titik perjalanan Nabi Muhammad saat Isra Mikraj (Erwin Dariyanto/detikcom)
Jakarta -

Peringatan Isra Mikraj 1441 Hijriah tahun ini jatuh di tengah terjadinya wabah virus Corona atau COVID-19. Pada Jumat, 20 Maret 2020, Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menerbitkan seruan No 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka Mencegah Penyebaran Wabah Coronavirus Disease (COVID-19) atau virus Corona.

Mengikuti seruan itu, Kementerian Agama RI membatalkan acara peringatan Isra Mikraj 1441 Hijriah. Awalnya peringatan ini akan digelar pada 23 Maret 2020. Namun, karena situasi penyebaran wabah Corona yang belum bisa teratasi, kegiatan diputuskan dipindah ke aula HM Rasjidi Kemenag, Jl MH Thamrin, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana awal, peringatan Isra Mikraj tahun ini digelar secara sederhana. Hanya dihadiri sekitar 20 orang dan disiarkan secara live streaming oleh sejumlah stasiun televisi. Namun, mengingat kondisi penyebaran virus Corona yang kian luas, pemerintah memutuskan membatalkan total peringatan Isra Mikraj.

ADVERTISEMENT

"Mempertimbangkan kondisi terakhir di Jakarta dan dalam rangka ikut mencegah potensi penyebaran virus Corona atau COVID-19, kami memutuskan membatalkan acara peringatan (Isra Mikraj) ini," kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta dalam keterangan seperti dikutip dari laman Kemenag RI, Sabtu, 21 Maret 2020.

Pembatalan ini, lanjut Kamaruddin, dilakukan setelah adanya Seruan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka Mencegah Penyebaran Wabah Coronavirus Disease (COVID-19). Edaran tersebut terbit pada Jumat, 20 Maret 2020, dan berlaku hingga 2 April 2020.

Menurut Kamaruddin, masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Peringatan tidak harus dilakukan dengan bentuk seremonial. Apalagi saat ini dianjurkan untuk sedapat mungkin menghindari adanya kerumunan massa.

Isra Mikraj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam pada 27 Rajab dari Masjidil Haram di Makah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha di langit ketujuh. Dalam peristiwa inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu salat wajib lima waktu bagi umat Islam.

"Dan hikmah dari ibadah salat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Mari tingkatkan kualitas salat kita agar berdampak pada kesalihan personal dan sosial. Salah satunya, peduli kepada sesama dengan sementara waktu menghindari kegiatan yang mengumpulkan massa dan berpotensi menjadi media penyebaran COVID-19," kata Kamaruddin.

Bukan hanya di Indonesia, tempat-tempat yang menjadi titik Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW saat ini juga ditutup untuk sementara waktu. Seperti Masjidil Haram, Masjid Al-Aqsa, juga Betlehem. Penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona yang kian luas.

(erd/lus)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads