Wabah virus Corona sudah menyentuh 450 kasus di Indonesia. Hal itu membuat pemerintah memberikan imbauan untuk melakukan social distancing atau pembatasan interaksi sosial. Guna mendukung imbauan tersebut, Gereja Katolik Indonesia sepakat meniadakan sementara jadwal peribadatan hingga awal April 2020.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekertaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta, Romo V. Adi Prasojo Pr usai dirinya bertemu dengan pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Dalam pertemuan tersebut, Gereja Katolik Indonesia mengimbau tiap ritual peribadatan yang mendatangkan banyak orang untuk ditunda sementara waktu hingga pandemi Corona usai.
"Romo Adi Prasojo mengimbau seluruh keuskupan di Indonesia diharuskan untuk meniadakan misa peribadatan harian maupun mingguan dan semua ritual peribadatan yang melibatkan dan mendatangkan banyak orang, baik di tingkat paroki, lingkungan, wilayah dan sebagainya mulai 21 Maret hingga 3 April 2020," kata Romo Adi dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Sabtu (21/3/2020).
Pihaknya juga mengaku siap menerjunkan sukarelawan dari tiap elemen Gereja Katolik Indonesia guna membantu pemerintah dalam penanganan virus Corona. Ormas-ormas Katolik seperti Wanita Katolik Republik Indonesia, Ikatan Sarjana Katolik Indonesia dan beberapa elemen lainnya selalu siap sedia untuk diterjunkan dalam menghadapi wabah ini.
Para mahasiswa serta cendikiawan Katolik, lanjut Romo Adi, juga siap diterjunkan jika diminta membantu pemerintah dalam memberikan saran dan masukan secara teknis terkait penanganan virus Corona. Romo Adi mengatakan hal tersebut sebagai bukti kecintaan mereka terhadap kondisi bangsa saat ini.
"Gereja Katolik Indonesia merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan siap bersama-sama melakukan bela negara dan cinta tanah air," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi telah memberikan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk bekerja hingga beribadah di rumah masing-masing guna meminimalisir penyebaran virus Corona. Jokowi juga meminta masyarakat untuk tidak panik dalam situasi saat ini.
Baca juga: Tiada Sholat Jumat Karena Corona Makin Gawat |
"Dengan kondisi saat ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah, inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong-menolong dan bersatu padu, gotong royong," tuturnya melalui video yang disiarkan langsung Sekertariat Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3).
"Terakhir, kepada seluruh rakyat Indonesia saya minta tetap tenang, tidak panik, tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan bisa kita setop," sambung Jokowi.