Hingga saat ini, belum ada obat atau vaksin yang terkonfirmasi bisa menyembuhkan Corona. Tapi, pemerintah yakin, ada dua obat yang bisa membantu penyembuhan virus ini.
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan, Corona Virus Disease 2019 adalah self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh sendiri. Belum ada obat atau vaksin yang bisa menyembuhkan virus ini.
"Kita pahami penyakit ini adalah self-limited disease, artinya bisa sembuh sendiri berbasis pada imunitas. Oleh karena itu, saat ini kita tidak harus menunggu adanya obat yang definitif untuk mengobati ini ataupun vaksin yang definitif untuk melawan penyakit," kata Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers di BNPB, Jaktim, Jumat (20/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena pasien sembuh jauh lebih banyak kalau kita melihat data global dibanding yang meninggal," imbuh dia.
Meski demikian, pemerintah sudah memesan obat yang bisa membantu kesembuhan dari penyakit yang disebabkan virus ini. Obat itu diyakini berhasil digunakan di negara lain.
"Ya pertama antivirus sampai sekarang belum ditemukan, tapi ada beberapa obat yang dicoba di 1, 2, 3 negara yang memberi kesembuhan," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah telah memesan sejumlah obat, seperti avigan dan klorokuin, yang terbukti membantu kesembuhan. Obat tersebut, menurutnya, sudah dipesan dalam jumlah besar.
"Obat avigan kita telah mendatangkan 5.000 akan kita coba dan kita dalam proses pemesanan 2 juta, kemudian klorokuin kita siap 3 juta, kecepatan ini yang ingin kita sampaikan bahwa kita tidak diam," ucap Jokowi.
Baca juga: Tiada Sholat Jumat Karena Corona Makin Gawat |
Kenali Avigan dan Klorokuin, Obat yang Disiapkan Jokowi untuk COVID-19:
Avigan merupakan obat fapilavir yang dikembangkan oleh Fujifilm Toyama Chemical. Pejabat kesehatan Tiongkok mengatakan obat yang digunakan di Jepang ini "efektif" untuk menangani pasien yang mengidap virus corona atau COVID-19. Pernyataan ini sebelumnya disampaikan oleh pejabat Kementrian Sains Dan Teknologi Tiongkok, Zhang Xinmin.
"Fapilavir memiliki tingkat keamanan yang tinggi, yang efektif dalam penanganan pasien corona," ujarZhang kepada awak media, seperti dikutip dari Guardian, Jumat (20/3/2020).
Selain itu, Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional China, Sun Yanrong dalam konferensi pers, pada Selasa (18/2/2020) menyatakan klorokuin mempunyai efek penyembuhan tertentu pada penyakit virus corona. Hal ini diketahui setelah dilakukannya berbagai macam uji klinis di rumah sakit di China.
Klorokuin juga telah digunakan dalam uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong, China selatan dan provinsi Hunan, China tengah, dan menunjukkan khasiat yang cukup baik dalam proses penyembuhan pasien.
(zlf/rfs)