Kesaksian WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Lalu Diobservasi di Natuna

Kesaksian WNI yang Dievakuasi dari Wuhan Lalu Diobservasi di Natuna

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Selasa, 17 Mar 2020 12:03 WIB
Ilustrasi corona (Fauzan Kamil/detikcom)
Foto ilustrasi berkaitan dengan virus Corona. (Fauzan Kamil/detikcom)
Jakarta -

Di awal-awal penyebaran virus Corona (COVID-19) dari Wuhan, China, pemerintah Indonesia masih memantau perkembangan situasi lantaran adanya ratusan warga negara Indonesia (WNI) di sana. Sampai pada akhirnya para WNI itu dievakuasi ke Tanah Air. Seperti apa kisah mereka?

Akun resmi YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/3/2020), menampilkan sejumlah WNI yang dievakuasi dari Wuhan. Mereka membagikan pengalamannya.

"Virus ini dari awal-awal Desember virus ini sudah muncul tapi karena kita, sepengetahuan saya dan teman-teman, ah ini mungkin virus biasa, mungkin seminggu atau dua minggu sudah selesai," ucap seorang pria WNI yang dievakuasi dari Wuhan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ternyata sepanjang perjalanan yang kami perhatikan situasi semakin kurang kondusif," imbuhnya.

Lantas saat pengumuman mulai merebaknya virus itu, situasi di Wuhan disebut agak berbeda. Banyak orang mulai mengenakan masker tetapi aktivitas sehari-hari masih berlangsung.

ADVERTISEMENT

Para WNI itu mengaku selalu memantau perkembangan situasi di Tanah Air melalui media. Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan akan mengevakuasi mereka, para WNI itu merasa bahagia.

"Kami melihat, dari media terutama, dari media mainstream di Indonesia bahwa presiden sudah menetapkan bahwa... WNI di Wuhan akan dievakuasi, wah itu luar biasa, luar biasa, itu bahagianya luar biasa kami," kata seorang WNI di video itu.

"Melihat yang ngejemput kita pakai baju 'Minion' seperti kita kayak hama, itu awalnya sih awalnya merasa sedih tapi setelah kita tahu itu standar WHO terus melihat mereka pilotnya menyambut, bapak-bapak TNI-nya, Kemenkes-nya, semuanya, Kemenlu-nya, BNPB-nya, semua yang ada di sana itu sangat ngebuat kita tenang, menyemangati kita, tim psikologinya kita selalu hadir di Natuna apa segala macam, itu saya udah... kalau ada kata lebih dari terima kasih saya bisa ucapin deh," imbuh WNI lainnya.

Tonton juga Apresiasi Tim Penjemput WNI asal China, Menlu: Tugas Kita Belum Usai :

Setiba di Tanah Air, para WNI itu sempat menjalani karantina di Pulau Natuna. Mereka juga berbagi kisah mengenai kehidupannya selama 14 hari dalam karantina itu.

"Setiap pagi jam 5 kita harus diwajibkan buat bangun dan kita olahraga, setelah olahraga kita harus sarapan, setelah sarapan itu ada pengecekan suhu tubuh," kata seorang WNI.

"Waktu awal-awal datang itu kita nyuci sendiri, Pak, pakai mesin cuci dong Pak, langsung besokannya ada mesin cuci. Pak, kita butuh hiburan ini, besok disediakan karaoke, pingpong, badminton segala macam, jadi mereka benar-benar membuat gimana caranya kita nggak stres, bahagia," imbuh WNI lainnya.

Kini setelah kembali ke keluarga masing-masing, mereka mengaku lebih bahagia. Mereka pun membagikan pesan kepada publik agar tetap tenang menghadapi situasi di Tanah Air.

"Untuk kepanikan dan ketakutan, kendalikan dan hentikan, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah, dan kemudian mari kita lihat, tidak ada alasan lagi kita untuk panik, semua masih berjalan normal, kebutuhan masih tersuplai dengan baik," kata seorang WNI di video itu.

"Tetap waspada dan antisipasi. Jika dirasakan di tubuh ada rasa flu atau nggak enak badan, segeralah minum obat yang sudah biasa dikonsumsi, lalu kalau emang lebih makin drop yang dirasakan di tubuh bisa langsung dilarikan ke rumah sakit, cek ke dokter. Kalau memang merasakan sehat, juga harus jaga imunitas," imbuh WNI lainnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads