Fakta-fakta Meninggalnya Pegawai Telkom yang Sempat Dinyatakan Negatif Corona

Fakta-fakta Meninggalnya Pegawai Telkom yang Sempat Dinyatakan Negatif Corona

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 16 Mar 2020 12:09 WIB
Man wearing a surgical mask with a biohazard logo close up.
Ilustrasi virus Corona (Foto: iStock)
Jakarta -

Pegawai PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) positif virus Corona yang meninggal dunia dipastikan telah menulari istri dan anaknya. Keduanya juga dinyatakan positif Corona.

Informasi terbaru ini disampaikan Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, pada Senin (16/3/2020).

Pasien yang meninggal di Cianjur ini sebelumnya mengembuskan napas terakhir pada 3 Maret 2020. Pasien ini sempat dinyatakan negatif Corona. Namun setelah pemeriksaan intensif, almarhum dipastikan positif COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, istri dan anak yang bersangkutan disebut positif terjangkit virus Corona dan keduanya telah dirawat.

Berikut ini informasi yang dirangkum detikcom:

ADVERTISEMENT

Istri dan Anak Positif Corona

Istri dan anak pasien tersebut juga positif Corona.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah, membenarkan bahwa istri dan anak pegawai Telkom itu positif Corona.

"Iya (istri-anak positif corona)," ujar Alamsyah lewat pesan singkat kepada detikcom, Senin (16/3/2020).

Dirawat di RSUP Hasan Sadikin

Ibu dan anak itu dirawat di rumah sakit rujukan untuk COVID-19.

Keduanya disebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung.

Tetangga Sudah Tahu

Alamsyah mengatakan para tetangga pasien positif Corona itu sudah diberi tahu terkait hal tersebut. Namun, warga sekitar memilih tidak mengungsi.

"Nggak (warga tidak mengungsi)," kata Alamsyah.

Pegawai Telkom Positif Corona

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pegawai Telkom yang meninggal dunia dipastikan positif virus Corona.

"Satu warga Bekasi di Cianjur yang meninggal dunia. Kemudian di Kabupaten Bekasi ada istri dan anak dari pasien meninggal dunia di Cianjur juga positif (Corona)," kata pria yang akrab disapa Emil itu di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (15/3).

"Ketika meninggal diketahui negatif, ternyata setelah diperiksa lebih lanjut ternyata positif," ujar Emil.

Sementara itu, pihak PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) belum bisa banyak berkomentar terkait meninggalnya salah seorang karyawan karena positif virus Corona. Termasuk langkah yang akan dilakukan.

"Ini baru saya terima infonya. Kami pelajari dulu ya," kata Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo lewat pesan singkat kepada detikcom, Minggu (15/3).

Sempat Negatif Corona

Kementerian Kesehatan menjelaskan perubahan hasil tes pegawai Telkom dari negatif ke positif COVID-19 itu.

"Pemeriksaan menjadi positif nggak bisa sekali periksa langsung positif. Beberapa kasus PDP (pasien dalam pengawasan), kita memeriksa 2 hingga 3 kali baru ketahuan dan positif COVID-19," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, kepada wartawan, Minggu (15/3).

Yurianto merupakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan. Dia menjelaskan hasil tes COVID-19 baru diketahui hasilnya setelah tiga kali pemeriksaan. Masing-masing pemeriksaan memakan waktu tiga hari.

"Butuh proses. Tidak kemudian sekali datang langsung positif," kata Yuri.

Pulang dari Luar Negeri

Pasien diketahui sempat bepergian ke luar negeri, tepatnya ke Malaysia, untuk menjalankan tugas dari kantor pada 14-17 Februari 2020.

"Warga Bekasi itu pulang dalam keadaan sehat, tidak ada gejala apa pun," ujar Plt Bupati Cianjur Herman Suherman saat ditemui di Rumah Sakit Dr Hafidz.

Namun beberapa hari setelah kepulangan, almarhum mengeluhkan batuk dan demam tinggi. "Tanggal 20 Februari, almarhum mengeluhkan sakit," kata dia.

Dirawat di Bekasi

Dua hari sejak mengeluh sakit, pegawai Telkom itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Bekasi untuk menjalani perawatan.

Pasien tersebut dirawat mulai 22 hingga 26 Februari 2020.

"Selama di Bekasi belum sembuh total, tapi sudah pulang ke rumah. Pengobatan di Mitra Keluarga itu tanggal 22-26 Februari 2020," ujar Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.

Pengobatan Alternatif

Pada 29 Februari, D (50) datang ke Cianjur untuk menjalani pengobatan alternatif di Kecamatan Ciranjang. Selama di Cianjur, pegawai Telkom tersebut tinggal di rumah kerabatnya di Kecamatan Sukaluyu.

Tetapi kondisinya terus menurun hingga akhirnya pada Minggu, 1 Maret 2020, pasien dibawa ke RS Dr Hafidz untuk menjalani perawatan secara medis.

Meninggal Dunia

Kondisi pegawai Telkom itu mengalami penurunan yang signifikan pada Senin (2/3) malam.

Pasien dinyatakan meninggal pada Selasa (3/3) pagi sekitar pukul 04.30 WIB akibat kondisi kesehatan yang terus menurun.

"Setelah komunikasi dengan RSHS, disarankan agar ditangani dulu di Cianjur hingga kondisinya membaik. Namun tadi lagi pasien meninggal di RSDH Cianjur. Langsung dibawa ke rumah duka di Bekasi," kata Plt Bupati Cianjur Hermawan Suherman.

Halaman 2 dari 5
(aan/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads