Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meresmikan Rumah Sakit Regional (RSR) Hasri Ainun Habibie (HAH) di Parepare. Peresmian itu dihadiri putra Habibie, Ilham Habibie.
"RS ini diharapkan bisa menjadi rujukan dari 14 kabupaten yang ada," sebut Nurdin dalam sambutannya saat melakukan peresmian, Sabtu (14/3/2020).
RS HAH dibangun sejak 2015. Dalam acara tersebut, Nurdin juga menyalurkan bantuan sebuah ambulans modern, ambulans laut, serta mobil pemadam kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mobil ambulans ini beda dengan ambulans biasa, karena memang dari Jepang telah dirakit sebagai mobil ambulans sesungguhnya. Untuk ambulans laut kita harapkan bisa menjemput pasien dari daerah-daerah pulau yang berada dekat dari Parepare, seperti Ujung Lero dan lain-lainnya," terangnya.
Ke depannya, lanjut Nurdin, Pemprov Sulsel akan terus mendukung peningkatan pembangunan RSR HAH yang menjadi RS regional pertama di luar Makassar.
"Jadi saya tidak berbicara berapa besar bantuan yang diberikan selanjutnya, namun kita duduk bersama menghitung kebutuhan RS ini hingga betul-betul rampung," janjinya.
Plt Direktur RSR Hasri Ainun, Renny Anggraini Sari, mengatakan awal pengoperasian rumah sakit bertipe B tersebut sebatas melayani pasien rawat jalan. Setelah peresmian, RSR Hasri Ainun juga segera mengoperasikan Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), kamar bersalin, Intensive Coronary Care Unit (ICCU), dan ruang operasi.
"Dan saat ini, layanan yang dibuka sebanyak 12 poliklinik," jelasnya.
Pihak manajemen, tambah Renny, juga akan melakukan persiapan akreditasi setelah peresmian RSR Hasri Ainun. Nantinya, kata Renny setelah mengantongi sertifikat akreditasi, manajemen rumah sakit yang diprediksi akan mempekerjakan 5.000 tenaga kerja tersebut baru akan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Kita upayakan, sertifikat akreditasi bisa didapatkan dalam kurun tiga hingga enam bulan," katanya.
Tenaga perawat sebanyak 50 perawat, baik yang telah berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun tenaga sukarela pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau, Parepare, yang sebelumnya mengajukan diri untuk pindah tugas dan ditempatkan RSR Hasri Ainun.
Kebijakan tersebut, kata Renny, diambil pihaknya untuk memenuhi kebutuhan awal tenaga perawat pada RSR Hasri Ainun, yang digadang-gadang akan memiliki 1.000 tempat tidur dan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar. "Tentunya perawat di RSR Hasri Ainun tidak mungkin semuanya tenaga baru. Dibutuhkan juga perawat yang telah memiliki pengalaman pada rumah sakit," jelas Renny.
(jbr/jbr)