Sengketa Pohon Kelapa Berujung Tewasnya 6 Warga

Round-Up

Sengketa Pohon Kelapa Berujung Tewasnya 6 Warga

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Mar 2020 08:39 WIB
garis polisi
Foto: Garis polisi. (Uje Hartono/detikcom)
Jakarta -

Sebanyak 6 nyawa melayang akibat bentrokan antarsuku di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kericuhan maut itu dipicu pohon kelapa ditanam melebihi batas.

Kapolres Flores Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abraham mengatakan bentrokan itu berawal dan masalah tanah. Yakni, Suku Lama Tokan meminta Suku Kwaelaga mencabut pohon kelapa yang ditanam melewati batas. Lokasi itu berjarak 10-15 km dari desa.

"Sempat terjadi dulu perdebatan, Suku Lama Tokan meminta pada 5 orang Suku Kwaelaga ini untuk mencabut pohon kepala yang mereka sudah tanam lewat batas, dari Suku Kwaelaga tapi tidak mau cabut, mereka sampaikan 'silakan kalau mau cabut silakan, dari kami sendiri tidak mau menyuruh dan kami tidak mau cabut'," ujar Deny saat dihubungi detikcom, Kamis (12/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, terjadilah perdebatan sehingga bentrokan pecah. Bentrokan itu tepatnya terjadi di Desa Sandosi, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Flores Timur, NTT pada Kamis (5/3).

"Spontan emosional langsung saling tombak dan saling parang," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Polisi lalu mengamankan delapan orang terkait bentrokan itu. Kedelapan orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kemarin kami sudah koordinasi, kami sudah bawa delapan orang yang terduga ikut dalam perselisihan itu, dari suku Lama Tokan delapan orang, lalu kami periksa saksi, pemeriksaan maraton. Hari ini kami buatkan penetapan tersangka delapannya," kata Deny.

Polisi mengamankan delapan orang itu dengan cara persuasif. Polisi terlebih dahulu berkomunikasi dengan tokoh adat agar delapan nama itu diserahkan.

"Memang kami melakukan upaya-upaya persuasif, komunikasi dengan tokoh-tokoh adat. Hasil penyelidikan, nama-nama itu kami minta diserahkan, dan mereka persuasif menyerahkan. Kami bawa untuk proses lanjut. Setelah pendalaman penyidik, mereka memenuhi unsur sehingga ditingkatkan jadi tersangka. Pasal 340 dan 338," ujarnya.

Sementara itu, satu orang dari suku Kwaelaga, yang sempat kabur, juga telah diamankan. Polisi sedang memeriksa orang tersebut.

"Dari suku Kwaelaga satu yang masih hidup yang melarikan diri. Hari ini juga kami sudah bawa ke Polres untuk diperiksa. Kalau memenuhi unsur, akan jadi tersangka," ujarnya.

Saat ini, situasi di lokasi sudah kondusif. Polisi memberikan imbauan dan pendekatan kepada tokoh-tokoh adat dan masyarakat kedua suku itu. Semua pihak sepakat menjaga situasi tetap kondusif.

"Kemudian langkah preventif, kami patroli dialogis kedua suku ini. Kami tempatkan pasukan juga membaur dengan kedua suku ini, sambil memberi pesan keamanan, kamtibmas agar tetap kondusif agar warga bisa beraktivitas dengan baik, tidak suasana mencekam," ujarnya.

Sebelumnya, karena bentrokan itu, Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, mengakui jenazah belum bisa dievakuasi karena alasan keamanan. Dia mengatakan sejumlah personel gabungan sudah berada di lokasi.

"Sampai saat ini jenazah belum dievakuasi, selain karena alasan keamanan juga karena lokasi kejadian jauh dari pemukiman," kata Agustinus saat dimintai konfirmasi, seperti dilansir Antara, Kamis (5/3/2020).

Polisi lalu menggandeng dua tokoh suku untuk meredakan bentrokan tersebut. Ketegangan pun mereda dan jenazah bisa dievakuasi.

"Kita tugas kepolisian mengamankan. Kita ajak juga pemerintah daerah dan tokoh adat untuk mencari solusi yang terbaik. Tapi pelaku tindak pidana tetap kita tindak karena menyebabkan ada korban jiwa," kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Johannes Bangun saat dihubungi, Kamis (5/3/2020).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads