Indonesia mengonfirmasi 34 kasus virus Corona di wilayah sendiri. Demi mencegah penyebaran yang lebih luas, pemerintah melakukan penelusuran jejak. Langkah ini menemui sejumlah kendala.
Juru Bicara Pemerintah terkait COVID-19 Achmad Yurianto mengumumkan penambahan 7 pasien baru virus Corona pada Rabu (11/3/2020) sore. Sebelumnya, sudah ada 27 kasus yang dipublikasikan.
"Hari ini ada penambahan sejumlah 7 pasien," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Ketujuh kasus baru tersebut adalah imported case yakni orang yang terjangkit COVID-19 di luar Indonesia.
Dari jumlah 34 kasus tersebut, 2 pasien dinyatakan sembuh, pasien 06 dan 14. Sementara itu, pasien 25 meninggal dunia.
Pemerintah mencoba melakukan penelusuran jejak mereka-mereka yang terkena virus Corona. Kendala pun ditemui karena sebagian pasien mengaku alpa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begini Cara Pembuatan Hand Sanitizer Sendiri:
Yuri, sapaan akrab Achmad Yurianto, mengatakan pasien COVID-19 tak ingat riwayat jalan dalam 14 hari sebelumnya.
"Beberapa kendala di dalam tracing adalah di antaranya sering kali pasien yang sudah jelas-jelas positif tidak mampu mengingat dengan baik dalam 14 hari terakhir ketemu siapa, di mana," kata Yuri.
Fakta itu yang menjadi tantangan untuk segera mendeteksi sebaran virus. Terpenting menurut Yuri, harus ada edukasi kepada masyarakat untuk tetap tenang.
"Kita akan tetap melakukan ini. Tetapi yang paling penting bagi kita adalah bagaimana memberdayakan masyarakat di sekitarnya dan memberikan edukasi yang semaksimal mungkin agar mereka merespons ini dengan sikap yang hati-hati tetapi tidak panik," katanya.