Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap beberapa kendala yang menyulitkan proses tracing penyebaran virus corona. Disebutkan salah satu kesulitannya karena pasien positif COVID-19 tak ingat riwayat jalan dalam 14 hari sebelumnya.
"Beberapa kendala di dalam tracing adalah di antaranya sering kali pasien yang sudah jelas-jelas positif tidak mampu mengingat dengan baik dalam 14 hari terakhir ketemu siapa, di mana," kata Yuri, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Fakta itu yang menjadi tantangan untuk segera mendeteksi sebaran virus. Terpenting menurut Yuris, harus ada edukasi kepada masyarakat untuk tetap tenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan tetap melakukan ini. Tetapi yang paling penting bagi kita adalah bagaimana memberdayakan masyarakat di sekitarnya dan memberikan edukasi yang semaksimal mungkin agar mereka merespons ini dengan sikap yang hati-hati tetapi tidak panik," katanya.
Sebelumnya, Yuri menjelaskan pasien ke-27 positif corona menjadi disebut sebagai pasien dengan sumber virus masih misterius. Yuri memberi tanda local transmission.
Pasien berjenis kelamin pria 33 tahun tersebut diduga merupakan kasus penularan lokal.
"Nomor kode 27 laki-laki 33 tahun WNI kondisi stabil. Kami menduga ini local transmission yang sedang kami tracking dari mana sumbernya karena bukan impor dan tidak jelas bagian dari kluster lain," kata Yuri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/3).
(idn/idn)