Pengurus DPW PAN Sulsel menganggap wacana mendirikan PAN Reformasi oleh loyalis Amien Rais tidak beralasan. PAN Sulsel menilai alasan pembentukan PAN tandingan gara-gara hasil Kongres PAN Kendari salah alamat.
Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Irfan AB mengatakan mekanisme pemilihan Ketua Umum PAN di Kongres Kendari telah berlangsung secara demokratis dan diterima oleh seluruh kalangan di PAN, termasuk pula Mulfachri Harahap, yang ikut dalam pemilihan ketua umum.
"Tidak ada alasan untuk bikin PAN tandingan. Hasil kongres di Kendari menunjukkan bahwa PAN adalah partai modern yang dapat memilih ketua umumnya secara demokratis dan tanpa intervensi pihak mana pun, kalah-menang hal biasa dalam pemilihan," ujar Irfan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan yang juga Anggota DPRD Sulsel ini menilai sosok Asri Anas, yang mengaku sebagai loyalis Amien Rais dan membangun wacana pendirian PAN Reformasi, hanyalah 'orang baru' dan belum mengerti sepenuhnya nilai dan karakter partai berlambang matahari putih ini.
"Asri Anas itu bukan kader sejati PAN, dia baru 1 tahun masuk PAN, dia belum pernah melewati pengkaderan PAN, jadi dia tidak paham," pungkas Irfan.
Sebelumnya, loyalis Amien Rais di PAN berkumpul jelang pengumuman pengurus baru partai berlambang matahari putih itu. Mereka mengusulkan agar Amien Rais membuat partai sempalan, PAN Reformasi.
"Kami sudah menerima usulan dari 158 DPD dan DPW, serta 1.300 tokoh-tokoh yang pernah terlibat di PAN, dan tokoh yang pernah terlibat di era reformasi, termasuk tokoh-tokoh Muhammadiyah agar Pak Amien daripada tidak diperlakukan tidak baik oleh PAN, agar membentuk PAN Reformasi," kata Asri Anas kepada wartawan, Rabu (11/3).
(tfq/idh)