Ada ironi di balik perbaikan Jalan Setia Budi Medan, termasuk pembuatan jalur sepeda dan trotoar, yang menelan biaya Rp 18,3 miliar. Setelah proyek selesai, jalur sepeda dan trotoar di jalan tersebut malah jadi lahan parkir liar.
Jalur sepeda di Jalan Setia Budi itu ada di sisi kiri jalan baik dari arah simpang Jalan Dr Mansyur menuju simpang Jalan Flamboyan maupun sebaliknya. Jalur sepeda ditandai dengan garis kuning dan cat hijau berlogo sepeda di beberapa titik.
Meski ditandai sebagai jalur sepeda, tetap saja ada kendaraan bermotor yang parkir di jalur itu. Ada pula orang yang menjadikan jalur sepeda itu tempat berjualan.
Nasib trotoar di lokasi itu juga tak jauh beda. Trotoar yang sudah dicat hijau itu menjadi lokasi parkir liar di beberapa titik hingga tempat orang meletakkan barang dagangannya.
Bahkan, guiding block yang ditujukan untuk mempermudah penyandang disabilitas tertutup kendaraan ataupun barang dagangan di beberapa lokasi. Ada pula beberapa titik yang tinggi trotoarnya tidak rata.
Meski berada di wilayah Kota Medan, perbaikan jalan tersebut merupakan proyek Pemprov Sumut. Dalam situs LPSE Sumut, proyek perbaikan Jalan Setia Budi dari simpang Jalan Dr Mansyur ke simpang Jalan Flamboyan itu dilakukan dengan APBD 2019. Total anggaran yang digunakan untuk pengerjaan proyek itu berjumlah Rp 18,3 miliar.
