Episode 4 Merdeka Belajar: Kemendikbud Libatkan Ormas Kembangkan Pendidikan

Episode 4 Merdeka Belajar: Kemendikbud Libatkan Ormas Kembangkan Pendidikan

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Selasa, 10 Mar 2020 20:48 WIB
Plt Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbud, Supriano
Foto: Plt Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbud, Supriano
Jakarta -

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan 'Program Organisasi Penggerak'. Program ini dimaksudkan untuk menggerakkan sekolah-sekolah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Nah ini pokok Merdeka Belajar' episode ke 4. Program atau Organisasi Penggerak," kata Plt Dirjen Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbud, di Gedung A Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (10/2/2020).

Salah satu poin yang ditekankan dalam kebijakan tersebut adalah program organisasi penggerak. Kemendikbud akan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) dalam mengembangkan mutu pendidikan di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nanti ketika kita berbicara sekolah penggerak ini kan sudah banyak sekali organisasi-organisasi yang sudah melakukan ini, karena pada saat ini pemerintah yang selama ini hanya melakukan sendiri sekarang ini pemerintah melibatkan organiaasi masyarakat untuk sama-sama bagaimana mencerdaskan anak bangsa," kata Supriano.

Supriano menjelaskan setiap organisasi masyarakat dapat mendaftarkan diri untuk terlibat dalam program organisasi penggerak ini. Pemerintah juga akan memberikan dukungan dana bagi organisasi yang telah resmi bergabung.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan ada 3 kategori dalam program organaisasi penggerak, yaitu Kelompok Gajah, Kelompok Macan, dan Kelompok Kijang. Organisasi yang dapat bergabung dalam Kelompok Gajah merupakan organisasi yang sudah lama terbentuk dan memiliki hasil yang baik.

Lebih lanjut, organisasi yang masuk kategori Kelompok Gajah akan dipercaya untuk mentransformasikan sekitar 100 sekolah agar menjadi sekolah penggerak. Mereka pun akan mendapatkan dukungan dana sekitar 20 miliar per tahun.

"Apa yang dimasksud kelompok gajah, itu adalah suatu organisasi yang sudah berjalan mungkin sudah lebih 3 tahun dan sudah ada outputnya. Misalnya saya organisasi pendidikan. Saya melakukan pelatihan di suatu sekolah dan sudah ada hasilnya anak-anak yang memang punya prestasi yang baik," jelas Supriano.

"Dan Kelompok gajah ini lah yang akan kita berikan bantuan 1 tahun. Dan ini maksimal bisa kita anggarkan bisa 20 miliar," imbuhnya.

Kemudian, Kelompok Macan diperuntukkan bagi organisasi yang masih berkembang dan memiliki perencanaan pendidikan yang baik. Organisasi kategori ini akan dipercaya memegang sekitar 21 hingga 100 sekolah serta mendapatkan dukungan dana sebesar 5 miliar per tahun.

"Sedangkan untuk kelompok macan. Kelompok macan ini mungkin kalau saya orgnasasi yang sudah berkembang, baru 1 tahun punya modelnya bagus, dan bisa terlihat memotivasi anak dan juga mendorong kepala sekolah serta guru untuk meningkatkan kompetensi tapi belum ada outputnya. Tapi dia sudah mempunyai model dan sudah jalan," ujar Supriano.

Sementara itu, Kelompok Kijang adalah organisasi yang masih baru berkembang namun memiliki ide-ide menarik. Dia mengatakan Kelompok Kijang akan mendapat dukungan dana sebesar 1 miliar.

"Jadi tidak hanya kita berfokus pada organisasi yang sudah jalan saja tapi kita pun memberikan kesempatan ke organisasi yang punya ide-ide dalam rangka inovasi dan dalam rangka proses perbaikan dan pembelajaran di sekolah. Nah ini bisa saja antara 1 sampai 20 dan kita beri anggaran sebesar 1 miliar ya. 5 sampe 20 sekolah untuk dilakukan dan rencananya program ini selama 2 tahun," tutur Supriano.

Supriano menjelaskan program organisasi penggerak ini sudah dibuka secara online sejak 2 Maret 2020. Dia menegaskan setiap organisasi yang telah resmi bergabung akan dipantau selama 2 tahun ke depan.

"Jadi organisasi yang bisa lakukan ini kita akan pantau dan dampingi dengan biaya yang kita sepakati ini selama 2 tahun. Mulai 2020 sampai 2022," ucap Supriano.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads