Pembunuhan bocah A (5) oleh ABG perempuan N (15) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, membuat geger tetangga. Seorang tetangga, Neni (48), bahkan mengaku mengetahui N berkomunikasi dengan ibu kandungnya setelah pembunuhan itu.
Neni mengungkapkan N sempat menghubungi ibu kandungnya pada Kamis (5/3) malam. Saat itu warga belum mengetahui pelaku membunuh korban. Saat itu warga juga sedang mencari korban.
"Memang waktu mau kejadian itu pelaku telepon ibu kandungnya, (curhat) depresi," ujar Neni saat berbincang dengan detikcom di sekitar lokasi kejadian di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Selasa (10/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Neni, pelaku sempat mencurahkan isi hatinya kepada sang ibunda melalui panggilan telepon itu. N mengaku sedang stres.
"Iya, lagi malam kita nyari-nyari tuh (korban), dia telepon ibu kandungnya. Kan ibu kandungnya tinggal di Depok. (Tinggal) di sini kan ibu tiri, dia bilang depresi (ke ibu kandung)," kata Neni.
Ahli Jelaskan Ciri-ciri Kecenderungan Sifat Psikopat Pada Anak:
Neni mengaku mengetahui hal itu dari mulut ibu kandung pelaku langsung. Neni saat itu bertemu dengan ibu kandung pelaku saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat pada Jumat (6/3).
"Ibunya sendiri bilang sama saya (kalau pelaku telepon dan curhat depresi), saya kan di Polres waktu itu," katanya.
Meski demikian, Neni tidak mengetahui secara jelas pelaku depresi karena ada masalah apa. "Nggak tahu deh, makanya ibunya (tanya) 'kenapa depresi', 'aku depresi, Bunda'. Cuma gitu doang jawabnya," kata Neni.
Lebih lanjut Neni mengatakan, pihak keluarga tidak menyangka N menjadi pelaku pembunuhan. Ibu kandung pelaku pun merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukan anak sulungnya.
"Dia (ibu kandung pelaku) kaget, dia syok, dia juga sedih. 'Kenapa jadi begini ya, Teh, mungkin gara-gara berpisahnya saya', gitu. Sebetulnya dia mau ambil anaknya sewaktu perceraian, tapi ayahnya nggak kasih," terangnya.