Geger Siswi SMK di Sulut Digerayangi: 5 Pelajar Iseng Diamankan-Pesan ke Nadiem

Geger Siswi SMK di Sulut Digerayangi: 5 Pelajar Iseng Diamankan-Pesan ke Nadiem

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Mar 2020 13:08 WIB
ilustrasi pelecehan seksual
Foto: dok. detikcom
Jakarta -

Video viral siswi SMK di Sulawesi Utara (Sulut) digerayangi ramai-ramai bagai menampar wajah dunia pendidikan. Peristiwa ini mendapat sorotan tajam sejumlah pihak.

Terhangat, kasus ini terbongkar saat video berdurasi 26 detik itu viral di media sosial. Dalam video yang tampak di dalam kelas itu, terlihat seseorang yang mengenakan seragam putih-abu-abu dipegangi kaki dan tangannya oleh sejumlah orang. Organ intim si siswi dipegang-pegang, baik oleh pria maupun wanita yang memegangi kaki dan tangan si siswi.



Atas kejadian itu, Kepala Dinas Pendidikan Sulut melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA Artuhur Tumipa dan tim siber dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sulut dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak turun tangan dan berkoordinasi mengusut kasus ini.

Segenap pihak juga bersuara lantang menyoroti peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menuntaskan kekerasan yang masih terjadi di lingkungan sekolah.

Berikut fakta-fakta mengejutkan siswi SMA di Sulut digerayangi:


Video Viral

Video yang viral itu berdurasi 26 detik. Dalam video yang tampak di dalam kelas itu, terlihat seseorang yang mengenakan seragam putih-abu-abu dipegangi kaki dan tangannya oleh sejumlah orang. Organ intim si siswi dipegang-pegang, baik oleh pria maupun wanita yang memegangi kaki dan tangan si siswi.

Video ini sontak membuat geger masyarakat. Ada netizen yang mengatakan orang-orang di video itu bicara dengan logat Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.


Dilacak

Kepala Dinas Pendidikan Sulut, melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA Artuhur Tumipa, mengatakan akan menindaklanjuti informasi yang disampaikan di media sosial terkait video itu.

"Kita akan menindaklanjuti dengan mengecek di setiap kepada-kepala cabang dinas, jadi kita ada empat cabang di Bolaang Mongondow, kita akan telusuri," kata Arthur saat dikonfirmasi, Senin (9/3/2020).

Dinas Pendidikan Sulut akan mencari lokasi sekolah dan siswa-siswa yang ada di video itu. Arthur juga menegaskan kepsek di sekolah tersebut bisa kena sanksi karena dianggap gagal dalam hal pengawasan.

Sementara itu, Tim siber dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Sulut juga sedang melacak asal video tersebut. "Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Krimsus, oleh tim sibernya," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast kepada detikcom, Senin (9/3/2020).


5 Pelajar Diamankan


Enam pelajar salah satu SMK di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut), diamankan ke Mapolsek Bolaang Mongondow. Mereka diduga pelaku dan korban pelecehan seksual, yang videonya viral di media sosial (medsos).

"Pelaku sudah diamankan, lagi diperiksa di kantor polisi, di Mapolsek Bolaang. Dimintai keterangan ada 6 orang siswa dan siswi," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Jules Abraham Abast kepada detikcom, Selasa (10/3/2020).

Jules menuturkan lima pelajar yaitu 3 siswa dan 2 siswi diduga sebagai pelaku. Sementara seorang siswi yang diamankan adalah korban berinsial RG. "Cowoknya 3 (orang), ceweknya 3 (orang). Inisial pelaku dalam video Saudara RM, Saudara FL, Saudara NP, Saudari PN, Saudari NR. Korbannya Saudari RG," ujar Jules.


Iseng


Kepada polisi, kelima pelajar mengaku hanya iseng ramai-ramai menggerayangi temannya itu.

"Sedang diperiksa dugaan perlakuan bully kepada salah seorang temannya. Dari hasil pemeriksaan awal yang kami lakukan, kejadian di video tersebut dibuat sebagai bahan candaan atau iseng, tanpa maksud apa pun sambil menunggu guru di kelas," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abaraham Abast kepada detikcom, Selasa (10/3/2020).

Jules menuturkan para pelaku berusia 16-17 tahun. Pagi tadi anggota Polsek Bolaang Mongondow menjemput para pelajar tersebut dari sekolahnya.

"Mereka diamankan di sekolahnya, sekolah menengah di Kabupaten Bolaang Mongondow," ujar Jules.


Menteri PPPA Prihatin


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Darmawanti merasa prihatin atas pelecehan seksual yang dialami siswi tersebut.

"Saya sudah mendapat laporan dan sangat prihatin terkait adanya video yang menampakkan adanya pelecehan terhadap salah satu siswi yang mengenakan seragam sekolah di Kabupaten Bolaang Mongondow," kata Bintang kepada detikcom, Selasa (10/3/2020).

"Saya sudah koordinasikan dengan Deputi Bidang Perlindungan Anak dan melibatkan Dinas PPPA Kabupaten Bolmol, unit Cyber Crime, Reskrim, pekerja sosial, pihak sekolah, serta orang tua dari para pelaku dan korban yang terlibat untuk mendampingi kasus ini, baik dari segi hukum maupun psikologis," imbuhnya.

Bintang mengatakan pihaknya sudah mengetahui identitas korban yang merupakan seorang siswi di Bolaang Mongondow itu. Bintang pun menegaskan penanganan kasus ini akan cepat selesai.
"Saya pastikan penanganan kasus akan segera selesai, dan saya harap tidak ada lagi kejadian serupa yang melibatkan anak maupun perempuan lainnya," ujar Bintang.

Lebih lanjut, Bintang meminta agar tidak menampilkan identitas korban dan menyebarkan video pelecehan tersebut. Menurutnya, hal itu melanggar UU Perlindungan Anak.


Ombudsman Sebut Sekolah Gagal

Ombudsman menilai kasus itu menunjukkan kegagalan sekolah mencegah pelecehan seksual.

"Beredarnya video pelecehan seksual di sekolah semakin memperpanjang jumlah kegagalan sekolah mencegah terjadinya pelecehan di sekolah. Korban kekerasan seksual umumnya diam, tidak berani melapor, apalagi dengan sistem pencegahan dan penanganan di sekolah yang tidak memadai, maka kejadian terus berulang," kata anggota Ombudsman Ninik Rahayu kepada wartawan, Selasa (10/3/2020).

Ninik pun meminta sekolah memberikan edukasi seksual kepada para siswanya. Hal itu diharapkan bisa mendidik para siswa memahami kesehatan reproduksi dan tidak dimaknai sebagai pornografi.

Menurut Ninik, sekolah juga harus membuat sistem mitigasi berupa unit pengaduan pelecehan seksual dan memaksimalkan peran Bimbingan Konseling. Ia mengatakan sekolah juga perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang menangani kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Viralnya video pelecehan seksual terhadap siswi tersebut menurut Ninik berpotensi maladministrasi jika sekolah mendiamkan kejadian tersebut. Ninik mengingatkan pihak sekolah agar segera melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.


Komnas HAM Ingatkan Nadiem

Komnas Perempuan menyoroti peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menuntaskan kekerasan yang masih terjadi di lingkungan sekolah.

"Jadi kata Pak Menteri (Nadiem Makarim) ada 3 isu dalam penddikan, (yaitu) bullying, kekerasan seksual, dan radikalisme. (Kasus) Ini kan membenarkan bahwa bullying dalam bentuk kekerasan seksual terjadi di sekolah. Ini jadi PR kemendikbud untuk memastikan pencegahan, pelindungan, segala kekerasan seksual," kata Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, kepada wartawan, Selasa (10/3/2020).

Menurutnya sekolah harus bersih dari kekerasan baik yang dilakukan guru maupun murid. Dia mengatakan bullying, kekerasan seksual, maupun radikalisme harus dijauhkan dari lingkungan sekolah. Aminah pun tidak sepakat bila pelecehan seksual terhadap siswi SMK tersebut disebut hanya sebagai bercanda.

Selain itu, guru juga mesti mendapatkan pemahaman dalam rangka menjauhkan lingkungan sekolah dari kekerasan. Aminah melihat regulasi pencegahan kekerasan sekolah untuk segera dibuat karena kasus yang terus berulang. Dia mengatakan sudah seharusnya tiap sekolah memiliki regulasi untuk mencegah terjadinya tiga isu tersebut. Aminah melihat, sekolah-sekolah masih tidak punya mekanisme untuk mencegah terjadinya kekerasan.

Halaman 2 dari 5
(aan/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads