Selain membuat sketsa gambar Slenderman, ABG berinisial N (15) yang membunuh bocah berinisial A (5) menggambar sketsa wanita diikat disertai tulisan 'bondage'. Bondage merupakan sebutan untuk laku perbudakan dengan cara menyiksa lewat ikatan.
Merujuk pada definisi Cambridge Dictionary, bondage adalah keadaan menjadi budak orang lain (seseorang yang dimiliki oleh mereka dan harus bekerja untuk mereka). Para budak disimpan dalam perbudakan sampai kematian mereka.
Tradisi bondage bisa ditelusuri sejak zaman Yunani-Romawi kuno. Kala itu, mereka yang menjadi objek bondage ialah orang-orang miskin yang gagal membayar utang. Mereka yang gagal bayar utang harus rela menjadi budak si pemberi utang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanannya, bondage kemudian diadopsi menjadi salah satu perilaku seksual yang sarat akan kekejaman, yakni Bondage/Discipline, Dominance/Submission, Sadism, dan Masochism (BDSM). Umumnya, mereka yang jadi objek bondage diikat dengan tali dan diperlakukan layaknya budak seksual.
Sebelumnya, Polsek Sawah Besar dan Polres Jakpus segera turun ke TKP setelah mendapatkan penyerahan ABG N dari Polsek Tamansari. Saat olah TKP ini, polisi menemukan sejumlah barang bukti yang mengejutkan.
Di antaranya ada papan putih dan buku yang berisi curhat pelaku. Isinya tentang ayah pelaku.
"Kami menemukan ada curhatan pelaku di TKP, sedang kami dalami," kata Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto kepada wartawan di lokasi, Jumat (6/3/2020).
Ahli Jelaskan Ciri-ciri Kecenderungan Sifat Psikopat pada Anak:
Coretan-coretan tangan pelaku menuliskan soal ayahnya, di antaranya "Please dad...don't make me mad, if you not want death. I will make you go to grave". Kemudian ada coretan lainnya, "My dad is my crush, i want to leave my dad or my dad is death".
Di lembar lain, ada tulisan "Keep calm daddy bondage and give me torture". Pada bagian atas terdapat sketsa perempuan dengan kondisi terikat.
Wakapolres Jakpus AKBP Susetyo Purnomo Condro mengatakan bahwa gambar-gambar itu dilukis oleh pelaku. Susetyo menyebut pelaku sudah menggambarkan 'pembunuhan' sebelum mengeksekusi korban.
"Apa yang dilakukan hari ini sudah tergambar ini, adalah gambar seorang wanita dengan terikat," kata Susetyo.
Susetyo menyebut pelaku juga cukup cerdas. Curhatan di buku ditulis pelaku dalam bahasa Inggris. "Pertama kami juga menemukan adanya papan curhat, anak ini cukup cerdas. Berkemampuan bahasa Inggris cukup baik dan dia mengungkapkan berbagai perasaannya itu dalam berbagai bahasa Inggris," kata Susetyo.
Selain sketsa bondage, N menggambar tokoh mistikal Slenderman dan mengaku menyukai film horor boneka pembunuh Chucky. Polisi masih mendalami apakah curhat ini berkaitan dengan pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku. Saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan dengan seorang psikiater.