Seekor harimau Sumatera ditangkap menggunakan perangkap di Subulussalam, Aceh. Harimau betina remaja itu ditangkap karena diduga berkonflik dengan masyarakat.
"Memang itu lokasi konflik yang berlangsung beberapa lama ini, nah kita sudah coba mengamati dengan kamera trap memang satwa tersebut harus kita translokasi," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (6/3).
Video keberadaan harimau dalam perangkap itu viral di media sosial. Satwa dilindungi tersebut mengaum ketika sejumlah personel polisi, TNI serta petugas terkait mendekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harimau tersebut ditangkap pada Kamis (5/3/2020) malam di Kecamatan Sultan Daulat, Subulussalam. Menurut Agus, kamera trap di sana sudah dipasang sejak beberapa pekan lalu.
Setelah diamati baru dipasang perangkap untuk menangkap harimau tersebut. Agus menambahkan kamera trap juga dipasang untuk mengetahui jumlah dan kondisi harimau di wilayah itu seperti apa.
"Kamera trap dipasang untuk memastikan ada berapa jumlah harimau, dan kondisi satwa seperti apa," sebut Agus.
Agus menjelaskan, harimau tersebut ditangkap karena berada tidak jauh dari permukiman masyarakat. Satwa tersebut diduga pernah memangsa ternak warga di sana.
"Kita respon apa yang menjadi keresahan masyarakat. Setelah kita tangkap nanti akan kita lepas liarkan kembali. Tapi lokasinya masih kita diskusikan," beber Agus.
Seperti diketahui, dua ekor sapi milik warga Darul Makmur Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh diduga dimangsa harimau. Di lokasi yang ditelusuri BKSDA Aceh serta WCS-IP, ditemukan satu bangkai sapi betina pada Sabtu (15/2) lalu.
"Kita BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Aceh menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya dua ekor sapi yang hilang diduga dimangsa harimau. Setelah kita cek ke lapangan, kita menemukan jejak harimau berupa tapak kaki," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto kepada wartawan, Minggu (16/2).