Survei soal Penanganan Corona: Kepercayaan Publik ke Pemerintah Tinggi

ADVERTISEMENT

Survei soal Penanganan Corona: Kepercayaan Publik ke Pemerintah Tinggi

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 16:16 WIB
Paparan survei KedaiKOPI soal persepsi publik terhadap penanganan virus corona oleh pemerintah. (Yogi Ernes/detikcom)
Paparan survei KedaiKOPI soal persepsi publik terhadap penanganan virus corona oleh pemerintah. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) merilis hasil survei terkait persepsi masyarakat soal wabah virus Corona. Hasilnya, kebanyakan publik percaya kepada pemerintah dalam mengatasi virus tersebut.

Hasil survei tersebut dipaparkan oleh Direktur Eksekutif KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo ketika dirinya menjadi narasumber di acara 'Diskusi Publik Corona: Ujian Kebersamaan Bagi Indonesia'. Acara diselenggarakan di Aula Nurcholis Madjid Universitas Paramadina, Jalan Gatot Subroto, Mampang Jakarta Selatan, Kamis (5/3/2020).

Kunto menjelaskan jika waktu survei dilakukan pada tanggal 3-4 Maret 2020. Jumlah responden dalam survei berjumlah 483 orang. Metode yang digunakan adalah wawancara telepon. Margin of error survei sebesar 4,46%.

Responden ditanya beberapa hal terkait isu Corona, mulai dari pengetahuan dan persepsi virus Corona, kecukupan informasi, hingga kepercayaan terhadap pemerintah dalam menangani wabah virus Corona.

Untuk pertanyaan terkait kepercayaan terhadap pemerintah dalam menangani virus Corona, hasil survei KedaiKOPI menunjukkan jika sebesar 66,6% masyarakat Indonesia meyakini pemerintah mampu menghadapi virus corona. Hal itu berbanding terbalik dengan hanya 33,4% masyarakat yang masih pesimis dengan kemampuan pemerintah.

"Jadi masih cukup oke lah. Artinya kepercayaan publik di level yang tergolong tinggi," kata Kunto Adi Wibowo.

Angka kepercayaan publik yang tinggi terhadap pemerintah tersebut juga selaras dengan hasil survei terkait kecukupan informasi yang didapat masyarakat dari pemerintah soal virus corona.



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT