Anggota Komisi E DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Haidar Madjid meminta Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel tidak membandingkan virus Corona dengan virus lainnya. Terlebih jika menyebut Corona tidak lebih ganas dibanding virus lainnya.
"Tadi kita mendengar bahwa ada komparasi-komparasi, perbandingan-perbandingan virus yang selama ini ada. Kalau mencoba membanding-bandingkan keganasan virus ini, ternyata masih ada yang lebih mengkhawatirkan," ujar Haidar Madjid dalam rapat di Komisi E DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (4/3/2020).
Haidar menegaskan poin pembahasan rapat antisipasi Corona bukan pada perbandingan virus ke virus. Tetapi bagaimana menyikapi Corona yang telah menjadi atensi dunia internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan soal membandingkan kalau menurut saya. Karena ini sudah menjadi persoalan internasional. Bahkan tadi pagi saya sempat membaca sebuah berita, ternyata dalam konteks interaksi sosial di beberapa negara sudah mulai terjadi perubahan-perubahan interaksi," kata Haidar.
Simak Juga Video "Kemenkes: 2 Pasien Positif Corona di RSPI Membaik"
Perubahan itu salah satunya ada imbauan negara-negara lain yang melarang warganya berjabat tangan. "Itu pertanda bahwa ini atensi yang sangat serius," ucap Haidar.
Sebelumnya dalam rapat, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel dr Ichsan Mustari sempat memaparkan jumlah penderita Corona di seluruh dunia. Dia lalu membandingkan keganasan Corona dengan virus lain.
"Per tanggal 4 Maret di dunia ini susah ada sekitar 90.000 penderita. Kemudian ada sekitar 312 sekian yang meninggal, ini sekitar cuma 3,4 persen," jelas Ichsan dalam rapat.
"Artinya kalau melihat kegawatannya, maaf tidak kita mengabaikan kematiannya kita cuma menggambarkan kegawatannya, ini sangat tidak gawat dibanding flu burung kemarin atau flu-flu yang menyebar kemarin," lanjutnya.