DPP Partai Hanura menggelar fit and proper test pada sejumlah bakal calon Wali Kota Makassar. Sistem penjaringan ini dilakukan untuk menentukan sikap politik Hanura dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar.
Sekretaris DPD Hanura Sulawesi Selatan Affandi Agusman Aris mengatakan proses uji kepatutan dan kelayakan yang digelar selama sepekan ini oleh Tim Pilkada Pusat DPP Hanura diikuti sejumlah bakal calon Wali Kota Makassar: Ramdhan Pomanto, Syamsu Rizal, Irman Yasin Limpo, Sukriansyah S Latief, Munafri Arifuddin, dan dr Fadly Ananda.
"Nantinya Tim Pilkada Pusat akan melakukan rapat pleno. Hasilnya kemudian diserahkan ke DPP untuk dikaji sebelum diterbitkan rekomendasi untuk cawalkot yang akan diusung," ujar Affandi, yang juga menjabat pengarah Tim Pilkada Daerah Hanura Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Affandi menambahkan, partainya memiliki tiga kursi di DPRD Makassar. Adapun syarat dukungan parpol, setiap pasangan calon harus mengantongi minimal 10 kursi untuk bisa didaftarkan ke KPU. Untuk Pilkada Serentak 2020 yang digelar di 12 kabupaten/kota di Sulsel, Hanura memiliki kursi dan kesempatan mengusung di 9 kabupaten/kota.
Sementara itu, menurut Maqbul Halim, anggota tim sukses Ramdhan 'Danny' Pomanto, dalam fit and proper test di DPP Hanura tidak banyak pertanyaan yang disampaikan kepada Wali Kota Makassar periode 2014-2019 tersebut, karena pihak DPP Hanura telah mengetahui sosok dan visi-misi Danny selama memimpin Makassar.
"Saat ditanya soal keyakinannya memenangi Pilkada Makassar 2020, Pak Danny menceritakan bagaimana ia ikut menang di Pilkada Makassar pada 2018, yang diketahui pemenangnya kotak kosong," pungkas komisioner KPU Makassar periode 2003-2008 ini.