Sambangi Mahfud Md, Dubes Pradeep: India Sangat Damai

Sambangi Mahfud Md, Dubes Pradeep: India Sangat Damai

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Jumat, 28 Feb 2020 18:51 WIB
Duta besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat. (Kadek Melda Luxiana/detikcom)
Duta besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat. (Kadek Melda Luxiana/detikcom)
Jakarta -

Duta besar India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat menemui Menko Polhukam Mahfud Md. Dalam kunjungannya tersebut, dia meembahas soal situasi keamanan terkini di India.

"Kita berdiskusi soal keamanan Indonesia-India. Dan kita juga sedang mendiskusikan tentang holding of second round of India-Indonesia dialogue. Karena alasan itu saya datang ke sini," kata Pradeep di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan kalian tahu kalau hari ini India dan Indonesia memiliki hubungan yang vibrant & diverse dalam hal budaya, pendidikan, politik, dan keamanan. Maka dari itu Menkopolhukam juga membawahi banyak bidang jadi akan ada banyak isu yang dibicarakan," lanjutnya.

Pradeep juga menuturkan kondisi di india saat ini yang disebutnya dalam kondisi yang aman. Di mana sebelumnya terjadi konflik sektarian di India pecah setelah warga hindu dan muslim terlibat bentrokan.

ADVERTISEMENT

"India sangat damai. Dan sampai sekarang situasi di India masih under control (aman)," tuturnya.

Dia pun menyarankan ke pada semuanya agar tidak mudah percaya terhadap informasi hoax yang beredar. Dikatakan Pradeep, pemerintah setempat sudah mengeluarkan rilis terkait situasi dan kondisi di India yang disebutnya saat ini aman.

"Dan apa yang akan saya sarankan kepada anda adalah sudah ada press rilis yang dikeluarkan dari Perdana Menteri dan saya juga sarankan kepada kalian agar tidak percaya pada hoak atau berita palsu yang mencoba mendisrupsi budaya plural yang ada di India," ujarnya.

Dia menyebut bahwa India dan Indonesia sama-sama memiliki dasar yang sama yakni Bhineka Tunggal Ika. Dan juga menganggap bahwa ada beberapa orang yang berusaha untuk merusak dasar tersebut.

"Kami juga percaya pada Bhineka Tunggal Ika di mana itu adalah dasar negara kita yang sama. Dan sebagian orang memang ada yang mencoba untuk merusak dasar tersebut. Karena jika hal itu (fabric) hilang tidak ada India tidak ada indonesia. Jadi temanku, saya sarankan untuk lebih berhati-hati dan jangan percaya pada berita bohong mengenai itu," ucapnya.

Untuk diketahui, Kerusuhan tersebut berawal pada Minggu (23/2) lalu dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki undang-undang 'anti-muslim', yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim.

Namun aksi protes itu kemudian berubah menjadi kerusuhan antara warga muslim dan Hindu pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2). Kerusuhan diperparah dengan adanya para perusuh yang bersenjatakan pedang, batu dan bahkan senjata api.

Kerusuhan di ibu kota India berpenduduk sekitar 20 juta jiwa itu meninggalkan jejak kehancuran setelah massa membakar kendaraan-kendaraan dan bangunan-bangunan. Otoritas di New Delhi telah mendatangkan tambahan polisi antihuru-hara dan paramiliter ke ibu kota India itu untuk bersiap jika kembali terjadi kerusuhan.

Kekerasan sektarian di New Delhi telah menewaskan 32 orang. Kekerasan sektarian tersebut merupakan rangkaian kekerasan terbaru terkait UU kewarganegaraan yang telah memicu aksi-aksi demo selama berbulan-bulan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads