'Season 2' Matt Wright Cari Buaya Berkalung Ban

Round-Up

'Season 2' Matt Wright Cari Buaya Berkalung Ban

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Feb 2020 09:19 WIB
Dua warga Australia ikut membantu mencari buaya berkalung ban di Palu, Sulteng. Keduanya pun turun langsung ke lokasi untuk memantau keberadaan buaya itu.
Dua WNA Ikut Cari Buaya Berkalung Ban di Palu. (Foto: Antara Foto/Mohamad Hamzah)
Palu -

Penyelamatan buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) masih berlanjut. Pencarian buaya yang melibatkan pemerhati reptil dari Australia, Matt Wright, kini memasuki 'Season 2'.

Matt Wright sempat selama delapan hari berusaha mengevakuasi buaya berkalung ban bersama tim BKSDA Palu. Sejak tanggal 9 Februari diumumkan bergabung dengan tim pencarian, Matt belum berhasil memancing buaya di Muara Sungai Palu muncul ke permukaan.

Upaya Matt menyelamatkan buaya berkalung ban sudah dilakukan dengan berbagai cara. Pada Minggu (16/2) dini hari pukul 02:00 WITA, Matt melakukan pencarian buaya, alasannya untuk menghindari kerumunan masyarakat yang menonton.

"Evakuasi kita lakukan dini hari ini untuk menghindari masyarakat yang datang menyaksikan," ujar Haruna, Kepala Satgas Penyelamatan buaya berkalung ban, seperti dilansir Antara.



Dari pantauan di lokasi evakuasi Muara Teluk Palu, tim nyaris berhasil menangkap hewan reptil tersebut dengan metode Harpun. Dua anggota penyelamat buaya, yakni Oktovianus Sene dan ahli buaya asal Australia Matt Wright sempat mengenai buaya tersebut dengan Harpun, namun si buaya berhasil lepas.

Tidak menyerah, tim kembali mengejar target yang masih membawa pelampung dari tombakan Harpun. Kejar-kejaran antara tim penyelamat dan buaya berkalung banpun terjadi, selama kurang lebih satu jam.

Sayangnya, tim penyelamat kehilangan jejak. Ketika itu pelampung terlepas dari badan target. Evakuasi terhadap hewan reptil berkalung ban ini pun kembali gagal.

"Kami tidak menyangka banyak pukat pukat nelayan yang tidak dipakai'," ujar Haruna.

Sementara itu, Matt Wright mengungkapkan evakuasi kali ini memang kembali gagal tapi tim dan dirinya tidak akan menyerah untuk menangkap hewan reptil tersebut.

"Tidak ada kata capek tim dan saya.kita akan kejar lagi," ujar Matt.



Matt juga sempat memasang perangkap untuk menangkap buaya itu. Perangkap berbahan besi yang disiapkan dirangkai bentuk kotak memanjang.

Kemudian ada juga sebanyak enam tong plastik berwarna biru yang diikat dalam perangkap tersebut. Perangkap tersebut dipasang di tengah aliran sungai. Bukan hanya itu, tim BKSDA juga menggunakan pesawat tanpa awak (drone).

Drone tersebut diterbangkan menyusuri sungai Palu. Umpan berupa ayam dan pelampung diterbangkan untuk memancing buaya sepanjang 4 meter tersebut. Umpan ayam 'terbang' itu diharapkan dimangsa reptil itu. Sayangnya, usaha itu juga tak membuahkan hasil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak Video "Kerap Meresahkan, Buaya di Mamuju Tengah Ditangkap Warga"

ADVERTISEMENT



Delapan hari pencarian, Matt memutuskan kembali ke negara asalnya. Pencarian juga dijeda untuk recovery.

"Beliau balik ke Australia karena sudah lama mencari satwa liar itu," tuturnya, Senin (17/2).

Sepuluh hari kemudian, Matt kembali ke Palu. Matt akan kembali gabung bersama BKSDA Sulteng untuk membantu melepaskan ban motor di leher buaya muara Sungai Palu.



Matt Wright tiba di Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu pada Kamis (27/2/2020) 14.50 Wita dengan menggunakan pesawat Lion Air JT-852 dari Jakarta transit Makassar menuju Palu.

"Iya benar, Matt Wright baru saja tiba. Dia kembali bergabung dalam Satgas yang dibentuk oleh BKSDA Sulteng. Kami berharap kesempatan kedua ini, akan berhasil melepas ban motor di leher buaya muara Sungai Palu," ujar Haruna kepada detikcom saat dihubungi.

Menurutnya, Matt datang untuk melihat kondisi buaya berkalung ban, sekaligus mengecek situasi dan cuaca di Sungai Palu. Dan akan kembali berupaya melepaskan ban motor tersebut.

"Mungkin dia di Palu hanya sekitar 2 atau 4 hari saja. Mohon doa dan dukungannya agar kami bisa melepas ban motor itu,"ucap Haruna.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads