Komisi I DPR RI sepakat membentuk panitia kerja (panja) terkait pencegahan penyebaran virus Corona. Panja dibentuk karena penyebaran virus Corona diyakini akan berdampak ke segala aspek, termasuk pertahanan negara.
Informasi mengenai pembentukan panja tersebut awalnya diungkapkan anggota Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi. Bobby menyebut panja yang dibentuk Komisi I itu bernama Panja Ketahanan Negara untuk Virus Covid-19.
"Tentu (penyebaran virus Corona) dampaknya multidimensi. Untuk itu, kita harus siapkan secara komprehensif, mulai dari evaluasi peralatan deteksi dini, karantina hingga pemulihan di seluruh Indonesia," kata Bobby kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya mengkonfirmasi pembentukan panja tersebut. Dia menyebut saat ini komisi pertahanan DPR sedang menyusun petunjuk teknis kerja.
"Iya betul (Komisi I sepakat bentuk panja terkait virus Corona), kita akan mulai di masa sidang depan setelah reses ini," sebut Riefky saat dimintai konfirmasi terpisah.
Riefky menuturkan panja yang dibentuk Komisi I itu akan menyusun langkah pencegahan. Jadi, sebut dia, pemerintah sudah mempunyai langkah-langkah jika virus Corona menyebar di Indonesia.
"Saat ini kami masih menyusun TOR-nya. Intinya, panja ini dibentuk bersifat preventif, sehingga bila terjadi situasi yang kita tidak harapkan dan berpotensi mengganggu ketahanan nasional, pemerintah, dalam hal ini mitra kerja Komisi I, dan kami sudah mempunyai gambaran langkah strategis apa yang harus dilakukan," papar Riefky.
Sebelumnya, Arab Saudi menghentikan sementara masuknya warga luar negeri ke negaranya menggunakan visa wisata. Alasannya, negara-negara yang dilarang adalah negara terjangkit virus Corona.
Indonesia bebas Corona tapi kena larangan Saudi. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sudah mempertanyakan hal itu kepada Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed al-Thaqafi.
"Itu yang saya sampaikan kepada Duta Besar Saudi tadi dan dubes yang ada di Riyadh sudah mengirim surat juga. Di dalam butir dua ada beberapa negara, 23 negara, salah satunya Indonesia, karena kenapa Indonesia? Karena Indonesia itu kan belum," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (27/2).
(zak/rfs)