Banjir yang kerap melanda wilayah di Bekasi, Jawa Barat, bila dihitung bisa mencapai 50% dari luas wilayah. Wali Kota (Walkot) Bekasi Rahmat Effendi bakal memperbanyak embung hingga tandon untuk menjadi tempat tampungan air.
"Teknisnya bagaimana memperbanyak embung kolam, tandon, polder, untuk menjadi tangkapan (air)," ujar Rahmat Effendi ketika ditemui di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Rabu (26/2/2020).
Effendi menilai embung dapat menahan luapan air banjir dari sungai-sungai yang membentang di wilayah Bekasi ke permukiman warga. Pria yang akrab disapa Bang Pepen itu tak menjelaskan detil soal pembangunan dan berapa banyak embung yang akan dibangun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pepen mengatakan Pemkot Bekasi akan membangun embung secara bertahap dan konsisten. Sejumlah wilayah, seperti Galaxy, Bendungan Koja, dan Perumnas 3, juga dianggap membutuhkan embung.
"Dari Nasio (Bumi Nasio Indah), Graha Jatikramat (Perumahan Graha Indah), terus ke Perumahan Jatibening, terus keluarnya ke BKT (Banjir Kanal Timur), kan masih nih, nah itu kita urut. Kita urut itu kita selesaikan secara konsisten, bukan sporadis," lanjutnya.
Pepen mengatakan sebagian wilayah di Bekasi terendam banjir. Hampir setengah wilayah Bekasi kebanjiran.
"Menurut taksiran saya itu lebih dari 50 persen (wilayah Kota Bekasi) tersiram banjir," ungkapnya.
Diketahui, Pemerintah Kota Bekasi merangkum ada 90 titik banjir semenjak hujan deras mengguyur Bekasi dari Sabtu (22/2) hingga Selasa (25/2). Titik-titik banjir itu tersebar di 12 kecamatan.
Selain itu, terdapat 5 titik longsor di Kota Bekasi dan sebanyak 379 sekolah terendam. Sejumlah bantuan konsumsi dan logistik telah diturunkan oleh Pemkot Bekasi ke lokasi yang terdampak.