.webp)
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi enggan menanggapi perihal pencopotan Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan. Fachrul mengatakan Nur Kholis tak dicopot, melainkan dibebastugaskan.
"Nggak, nggak ada pencotan," ujar Fachrul di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Saat ditanya apakah pencopotan itu terkait penyalahgunaan wewenang, Fachrul kembali bungkam. Dia meminta agar keterangan pencopotan itu dilihat di situs resmi Kementerian Agama.
"Udah ada di website-nya, lihat aja di website-nya Kementerian Agama. Lihat di website Kemenag sudah kita masukkan ya," kata dia.
Saat rapat kerja dengan Komisi VIII, anggota Komisi VIII sempat meminta agar Menag segera mengisi jabatan yang kosong, termasuk jabatan Sekjen Kemenag. Namun Fachrul mengatakan tidak mengetahui permintaan itu.
"Saya malah belum tahu. Ndak ada usulan, kan baru mulai ada satu pertanyaan udah langsung (selesai)," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Jadi Saksi, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan KPK"
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan Nur Kholis secara resmi dicopot sementara dari jabatannya per 19 Februari 2020. Diduga, ada dua pelanggaran yang dilakukan Nur Kholis.
"Karena pertimbangan yang bersangkutan sedang dalam pemeriksaan oleh tim internal Kemenag atas dugaan pelanggaran disiplin organisasi dan penyalahgunaan wewenang," kata Zainut dihubungi lewat telepon, Sabtu (22/2).
Sementara itu, saat rapat Komisi VIII dengan Menag Fachrul, anggota Komisi VIII Muslich Zainal Abidin sempat menanyakan banyaknya kekosongan jabatan di Kemenag. Komisi VIII juga menyoroti pencopotan Sekjen Kemenag.
"Jangan sampai banyak jabatan yang kosong. Apalagi saya dengar ini Sekjennya minggir dulu, ini kan yang kecil baju merah (Plt Sekjen Kemenag, Nizar) kan baik diresmikan jadi Sekjen ini, ini baik ini. Tidak perlu Plt lah, cepat aja das-des. Masak Jenderal kok penakut, yang tegas," ujar Muslich saat rapat bersama Menag Fachrul di Komisi VIII, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2).
Namun, Menag Fachrul belum sempat menjelaskan alasan pencopotan Sekjen kepada Komisi VII. Rapat ditutup lebih awal karena Menag harus menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
