Pemerintah Kota Makassar bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memerangi 17 daerah rawan narkoba di Makassar. Tahun ini, warga di Kelurahan Pampang mulai dibina dengan pertanian hingga UMKM.
"Kita lagi menyusun program-program bagaimana memberikan alternatif keterampilan bagi para mantan-mantan pengguna narkoba, agar mereka bisa hidup lebih sehat, lebih produktif, dan yang paling utama mereka punya alternatif lain. Antara lain kita arahkan dalam bidang pertanian, UKM, perikanan," ujar Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb di kediamannya, Selasa (25/2/2020).
Iqbal mengatakan BNN telah mendata ada 17 kampung narkoba di Makassar. Tahun ini BNN bersama Pemkot Makassar menyasar warga di Pampang agar tidak lagi terjerumus ke narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu pertimbangan (17 kampung narkoba) dari teman-teman BNN. Saat ini yang mau dibina tahun ini itu Pampang," kata Iqbal.
Pemkot Makassar bersama BNN saat ini masih meninjau kegiatan apa yang paling cocok untuk warga di Pampang. Kegiatan yang akan diajarkan ke warga antara lain pertanian, perikanan, UMKM, atau kah kerajinan tangan.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN, Brigjen Andjar Dewanto mengatakan program membina kampung narkoba ini telah dijalankan di Makassar sejak beberapa tahun lalu. Sebelum Kelurahan Pampang, BNN telah membina Kampung Sapiria yang menjadi salah satu sarang narkoba di Makassar.
"Di Sapiria sudah disentuh, sudah, jadi kita di Makassar ini ada 17 daerah rawan narkoba yang kita pantau. Nanti sampai dengan tahun 2024 pasti akan kita akan bina, kita akan berikan pelatihan," kata Andjar.
Sebagai langkah awal di Pampang, BNN bersama Pemkot Makassar tahun ini akan mulai melatih 50 warga.
"Kita mengeroyok daerah-daerah yang rawan narkoba. Selain kita memberikan skill, nanti dari rehabnya juga masuk, dari berantasnya juga masuk, dari pencegahannya juga masuk. Pampang (tahun ini) dan Kampung Sapiria tahun ini ada lagi, ini sudah tahun ketiga," imbuhnya.
"Kita punya data daerah rawan narkoba itu dari BNNP data yang masuk ke kita. Nah yang ada di Makassar ini atau di Sulawesi Selatan ada 17 daerah rawan seluruh Makassar. Nah nanti secara bertahap, secara berlanjut kita juga akan membina seluruhnya sampai tahun 2024," lanjutnya.