Ketua DPD Gerinda DKI Jakarta, M Taufik, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak perlu menjelaskan soal polemik revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) ke DPR. Menurutnya, lebih baik pihak lain yang menjelaskan.
"Dipanggil nggak apa-apa. Nggak usah gubernurlah yang jawab, siapa kek, ngapain gubernur jawab," ucap M Taufik kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Namun, dia pun tidak jadi masalah jika Anies datang untuk menjelaskan. Menurutnya, jika ada yang bertanya, harus dijelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya jelaskan saja, Pak Anies datang, jelaskan begini loh. Orang nanya mesti dijelaskan, udah," ucap M Taufik.
Wakil Ketua DPRD DKI itu sepakat dengan revitalisasi. Baginya, bangunan TIM harus diperbarui.
"TIM kan sudah lama, kan nggak direnovasi-direnovasi kalau roboh, ada menimpa orang, mati, siapa yang tanggung jawab?" ucap Taufik.
Menurutnya, yang dilarang dibangun oleh Jakarta Propertindo (JakPro) selaku kontraktor adalah hotel. Pembangunan hotel sudah dilarang oleh DPRD saat pembahasan APBD 2020.
"Kan tadi saya bilang, DPRD sudah mencoret anggaran hotel, mau wisma mau hotel podo wae, udah dicoret anggarannya. Nah kalo mau dibangun, pertanyaannya, duit dari mana?" ucap M Taufik.
Simak Video "Yuk, Intip Proses Revitalisasi Taman Ismail Marzuki"
Diketahui, Komisi X DPR RI akan memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pekan depan. Komisi X akan meminta keterangan Anies terkait revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM).
"Tadi saya sudah tanda-tangani surat yang kami layangkan untuk memanggil Gubernur, Mas Anies, Ketua DPRD DKI, dan Direktur JakPro. Kami cantumkan dalam undangan kami, pemanggilan kami tanggal 27 Februari ini," ujar Ketua Komisi X Syaiful Huda kepada wartawan, Rabu (19/2).
Syaiful mengatakan ada tiga hal yang akan ditanyakan Komisi X kepada Anies terkait revitalisasi itu. Salah satunya mengenai teknis dan prosedur revitalisasi.
"Satu, terkait dengan teknis proseduralnya, karena ini kan termasuk yang ditentang oleh teman-teman seniman dan budayawan di situ," kata Syaiful.