"Itu masih dipertimbangkan," ujar Ma'ruf di Ponpes NU Al-Manshuriah, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (20/2/2020).
Ma'ruf menilai ada kemungkinan anak-anak ISIS memiliki ingatan terkait aktivitas di Suriah sehingga dipertanyakan apakah nantinya memori tersebut akan kembali muncul.
"Sebab, jangan sampai anak-anak itu juga karena memorinya sudah ada di sini (menunjuk ke arah dahi). Apakah itu nanti tidak memorinya muncul lagi, kemudian juga oleh karena itu sedang dipertimbangkan," sambungnya.
Baca juga: Menakar Nasib Anak-anak ISIS Eks WNI |
Sebelumnya, pemerintah memutuskan tidak memulangkan ISIS eks WNI ataupun yang terlibat jaringan teroris lainnya di luar negeri. Hal ini didasari keputusan rapat dengan Presiden Jokowi di Istana.
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris. Tidak akan memulangkan FTF (foreign terrorist fighter) ke Indonesia," kata Menko Polhukam Mahfud Md di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
Mahfud mengatakan ada 689 WNI yang berada di Suriah dan Turki. Mereka, kata Mahfud, merupakan teroris lintas batas atau FTF.
(dwia/idn)