Seorang mahasiswa mengenakan kostum pocong saat menggelar aksi memperingati satu tahun kepemimpinan Wali Kota-Wakil Wali Kota Cilegon Edi Ariadi-Ratu Ati Marliati. Mahasiswa menilai sejumlah permasalahan belum terselesaikan di tangan kepemimpinan Edi-Ati.
Mahasiswa juga membawa keranda mayat yang terbuat dari bambu. Pocong dan keranda menandakan bahwa kepemimpinan Edi Ariadi-Ratu Ati tidak mampu mengatasi permasalahan yang ada di Kota Cilegon seperti banjir dan pengangguran.
"Banjir selama ini selama Bapak Edi Ariadi selaku wali kota selama setahun belum menemui solusi untuk mengatasi banjir khususnya di wilayah Cilegon," kata Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Cilegon, Sabawi, kepada wartawan, Kamis (20/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain banjir, mahasiswa juga mengkritisi permasalahan pengangguran di Cilegon yang berada di urutan kedua di provinsi Banten. Cilegon yang dijuluki kota industri, kata Sabawi semestinya angka pengangguran tidak tinggi. Permasalahan itu menjadi kontras dengan berdirinya puluhan industri padat modal.
![]() |
"Kedua mengenai permasalahan pengangguran, dan isu ini bukan isu kaleng-kaleng. Cilegon kota industri tapi penganggurannya nomor dua di provinsi Banten. Sesuai data BPS di Kota Cilegon 2020, pengangguran di Cilegon mencapai 9,6% sampai detik ini," kata dia.
Wali kota dam wakilnya diminta mengatasi permasalahan yang bertahun-tahun terjadi di Cilegon. Mahasiswa meminta agar puncuk pimpinan daerah bekerja keras untuk menurunkan angka pengangguran.
![]() |