Ribut-ribut Formula E Belum Purna, Anies Baswedan Masih Puasa Bicara

Round-Up

Ribut-ribut Formula E Belum Purna, Anies Baswedan Masih Puasa Bicara

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 19 Feb 2020 21:30 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Farih Maulana/detikcom)
Jakarta -

Penyelenggaraan balap Formula E tinggal hitungan bulan, namun ribut-ribut Formula E masih saja bergema. Di tengah gaduh, Gubernur Jakarta Anies Baswedan masih saja puasa bicara.

Gema ribut-ribut pekan lalu adalah soal rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dalam surat Anies ke Sekretariat Negara. Pro-kontra muncul karena sesungguhnya TACB tidak merekomendasikan kawasan Monas menjadi arena balap Formula E. Belakangan, Sekretaris Daerah DKI Saefullah menyatakan surat itu salah ketik. Tarung argumen terjadi di sekitar isu ini, melibatkan politikus hingga warganet di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan tandem Anies di DKI, Sandiaga Uno, ikutan berkomentar merespons 'berantemnya' banyak pihak di isu Formula E ini. Sang eks wakil gubernur malah menyarankan lebih baik Jakarta menggelar balap gokart listrik saja ketimbang Formula E. Dia melihat gokart listrik begitu digandrungi di Osaka Jepang.

"Daripada saling berantem soal Formula-E, mendingan di Jakarta buat balapan gokart listrik dulu saja nih. Dikemas dengan menarik dan kreatif," tulis Sandiaga lewat unggahan di akun Instagramnya, dari Negeri Matahari Terbit.

ADVERTISEMENT

Mengancik siang, Komisi E DPRD DKI Jakarta memanggil Pemerintah Provinsi DKI untuk menjelaskan soal perencanaan Formula E di Monas, Jakarta Pusat. Komisi E menilai ada perencanaan yang salah sampai ada pengakuan salah ketik surat. Sekretaris Komisi E dari PDIP, Johnny Simanjuntak, menilai kesalahan itu membuktikan perencanaan belum matang. Dia pun menyebut perencanaan Formula E kaleng-kaleng.

"Formula E rencana kaleng-kaleng. Ini adalah formula politik, formula ecek-ecek. Karena perencanaan tidak mantap. Ini ada pemaksaan tergopoh-gopoh," ucap Johnny di ruang rapat. Dalam rapat yang membahas soal rencana pelaksanaan Formula E di Monas itu, hadir Asisten Sekda Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi DKI, Catur Laswanto, Dinas Kebudayaan, dan Dinas Olahraga.

Sejauh ini, pejabat-pejabat Pemprov DKI telah bicara. Tinggal Anies yang belum bicara. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Anies menjelaskan terkait dugaan manipulasi surat rekomendasi TACB untuk Formula E di Monas. Prasetio menyayangkan selama ini justru jajaran Pemprov yang memberi penjelasan.

"Kepala Dinas, Sekda (telah) pasang badan. Tolong bicara Gubernur," kata Prasetio.

Prasetio meminta Anies untuk memberi penjelasan. Menurut dia, alasan yang disampaikan Sekda DKI Saefullah yang menyebut surat tersebut salah ketik tidak bisa diterima. Karena itu, Prasetio masih menganggap surat Anies kepada Mensetneg Pratikno ilegal.

"Tiba-tiba besok hari sebut salah ketik. Ini pemerintahan opo?" ujarnya.

"Saya minta Pak Asisten, tolong kasih tahu Pak Gubernur, bereskan semua urusan surat menyurat. Ini saya anggap surat ke Setneg ini surat ilegal," imbuh Prasetio.

Politikus PDIP ini merasa Pemprov DKI memutuskan secara sepihak, yang akhirnya memunculkan berbagai macam masalah. Prasetio memaparkan beberapa masalah yang terjadi selama revitalisasi, dari pembangunan plaza sampai izin revitalisasi. Kepada Kepala Dinas Kebudayaan Iwan Hendri Wardana, Prasetio memintanya untuk menyampaikan pesan ke Anies perihal kesalahan di surat itu.

"Lu sebagai anak buah gubernur kasih tahu, kalau gubernur ada salah, ngomong, kasih tahu. Kasih tahu kan enggak salah," ujar Prasetio, yang kemudian memukul meja dalam rapat itu.

Prasetio merasa Pemprov DKI tak berkoordinasi dengan DPRD DKI terkait penyelenggaraan Formula E. Tiba-tiba saja, Formula E sudah hendak digelar. Ini mengejutkan Prasetio. "Lu mau tanya-tanya nggak apa-apa. Lima tahun saya masih pimpinan di sini loh, ajak komunikasi, pasti ada jalan keluarnya. Jangan berasa lu pinter sendiri. Kaget saya," tutur Prasetio.

Menjawab Prasetio, Iwan meminta maaf atas pernyataannya. "Atas nama pribadi, saya sampaikan permohonan maaf bilamana ada pernyataan saya yang tertulis di media bisa menyinggung perasaan Bapak ketua dewan," kata Iwan.

Ribut-ribut Formula E terus berlangsung. Bila Prasetio meminta Pemprov DKI untuk tidak merasa pintar sendiri, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyakan alasan Formula E digelar di kawasan cagar budaya.

"Nah, Gubernur DKI ini tahu apa tidak, kenapa sih kalau mau bikin Formula E itu, kenapa sih harus di situ (di Monas)? Kenapa sih nggak di tempat lain? Kan begitu, peraturan itu ya peraturan, kalian juga mesti tahu jangan sampai melanggar peraturan," ujar Megawati di kantor PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.

Halaman 2 dari 3
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads